GuidePedia

0
Akhir pekan, bukan berarti hari libur bagi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono. Sepanjang Sabtu dan Minggu (12-13/9/2015), Basuki melakukan kunjungan kerja ke tiga wilayah: Tulungagung, Trenggalek di Jawa Timur, dan lanjut ke Jogjakarta untuk bertemu dengan Rektor Universitas Gajah Mada, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Minggu malam.
Dalam kesempatan ini, Rektor UGM, memohon bantuan Menteri Basuki untuk membantu pengembangan akses masuk ke kampus UGM dan penambahan areal parkir
Sementara itu , dalam kunjungan kerja di Jawa Timur, Menteri Basuki  bersama anggota Komisi V DPR RI, Dapil VI, Jawa Timur, Budi Yuwono. Ikut pula mendampingi kunjungan kerja tersebut, Dirjen  Bina Marga Hediyanto W. Husaini, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Mudjiadi dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah  (BPIW)  Hermanto Dardak.

Dalam perjalanan menunju Trenggalek dan Tulungagung, Menteri Basuki bersama rombongan meninjau persiapan pembangunan jembatan  Sungai Brantas yang menghubungkan Kecamatan Ngadiluwih dan Kecamatan Mojo, Kediri. Jembatan ini diharapkan menjadi salah satu akses ke Selingkar Wilis, yaitu
Program pembangunan jalan yang menghubungkan enam kabupaten sepanjang 240 kilo meter,  yang dikenal dengan istilah "Tunggal Rogo Mandiri" (Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk dan Kediri).
Di Trenggalek, rombongan diterima Bupati Trenggalek Mulyadi. Menteri Basuki bersama Bupati Trenggalek juga menggelar pertemuan  dengan jajaran perangkat kades dan camat di di Desa Tumpakndolo, Kecamatan Bendungan, untuk melihat paparan konsep pembangunan selingkar Wilis.  “Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendengar langsung, apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata Menteri Basuki.
Dalam kesempatan ini juga dipaparkan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Amir Hamzah tentang rencana pembangunan Bendungan Bagong, yang diharapkan mampu mereduksi banjir di kota Trenggalek. Selain itu bendungan ini juga berfungsi untuk irigasi, penyediaan air baku dan arena untuk berwisata. Dan Menteri Basuki juga meninjau sarana dermaga di daerah Prigi, Trenggalek.
Sementara itu di Tulungagung, Menteri Basuki yang diterima Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, meninjau Kali Dawir. Dalam kesempatan itu, warga Tulungagung juga meminta normalisasi sungai di sana. Tujuannya adalah untuk menghindarkan daerah sekitar kali Dawir terhindar dari banjir di saat musim hujan tiba. Masyarakat juga meminta perbaikan dam Londo, waduk peningggalan Belanda yang mampu mengairi 24 ribu hektar lahan sawah di sana.
Dalam kesempatan itu masyarakat Tulungagung mengajukan usulan program normalisasi Kali Ngrowo. Selain untuk tempat santai warga juga untuk pengendalian banjir.
Interkoneksi Selingkar Wilis
Terkait interkoneksi wilayah di selingkar Gunung Wilis, hingga saat ini masih menjadi gagasan.  “Tapi pemerintah mendukung pengembangan kawasan ini dengan meningkatkan kualitas infrastruktur yang saling terkoneksi antara daerah-daerah yang ada di kaki lereng Gunung Wilis ini," terang Menteri Basuki kepada wartawan.
   
Kajian pembangunan infrastruktur Selingkar Wilis sepanjang 240 kilo meter,  dikenal dengan istilah "Tunggal Rogo Mandiri"  telah dilakukan oleh tim ahli yang ada di bawah Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementrian PU dan Perumahan Rakyat.
   
Hasilnya, demikian Hermanto Dardak menjelaskan, sebuah rancangan interkoneksi antar enam daerah yang berada di seputar lereng Gunung Wilis, Jatim tersebut. Terkait dengan itu, pemerintah akan memperbaiki akses jalan arteri antar wilayah yang rusak ataupun membangun jalan setapak menjadi jalan antar kabupaten.

"Seperti jalan yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Tulungagung ini, misalnya, akses yang sudah ada akan diperbaiki. Sementara untuk daerah-daerah lain, jika belum akan dibangun secara bertahap," jelas Basuki.
 
Meningkatkan Perekonomian Kawasan
 
Pembangunan Selingkar Wilis bertujuan untuk meningkatkan laju perekonomian kawasan kawasan di sekitar lereng Gunung Wilis, baik dari sektor pertanian, agropolitan, maupun pariwisata.  Sejalan dengan itu pemerintah juga mendorong percepatan pembangunan koridor selatan melalui finalisasi jalur lintas selatan (JLS).
   
"Kedepan kami berharap kawasan di selingkar Wilis bisa seperti Kota Batu di Malang," Hermanto Dardak menambahkan. Wacana pengembangan kawasan Selingkar Wilis itu sendiri disambut baik pemerintah daerah setempat. Mereka membentuk semacam forum komunikasi Tunggal Rogo Mandiri, yakni forum interaksi untuk menyinergikan perencanaan pembangunan kawasan yang berada di lereng Gunung Wilis.

Mendukung proyek tersebut, Pemprov Jawa Timur  telah memfasilitasi kerja sama pengelolaan potensi ekonomi dan wisata Gunung Wilis. Hal itu tertuang dalam nota kesepahaman bersama di tahun 2014 yang  bertujuan untuk menggali potensi ekonomi daerah masing-masing, sehingga bisa dikelola dengan optimal. Hasil dari pemetaan potensi daerah itulah yang selanjutnya dirangkum dalam rancangan pembangunan yang terkonsep matang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) masing-masing maupun Bappeprov Jatim.
Menteri Basuki juga menjelaskan, bahwa semua aspirasi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya sudah diajukan oleh bapak Budi Yuwono sebagai anggota Komisi V DPR RI hasil pemilihan Dapil 6 Jawa Timur. “Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa semua program yang dilaksanakan, manfaatnya harus dirasakan oleh masyarakat,” tutur Menteri Basuki.(Rd)

Post a Comment

 
Top