GuidePedia

0

Selepas meresmikan tol Surabaya-Mojokerto Seksi IV, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung langsung menuju Waduk Nipah di Desa Montor, Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur untuk meresmikan pengoperasian Waduk Nipah,Sabtu (19/3).
Waduk yang berada di pulau Madura tersebut selesai pembangunannya dan akhirnya bisa dioperasikan setelah melalui perjalanan panjang sejak tahun 1973.
"Waduk ini sudah disetujui 1973 kemudian dimulai pembebasan pada tahun 1982. Kita ingat taun 1993 masyarakat tidak berkenan sehingga berhenti. Kemudian dilanjutkan lagi 2004 dan 2008 berhenti. Tapi tahun kemarin problemnya bisa dicarikan solusi ternyata dipotong bendungnya supaya tampung airnya turun," tutur Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Hal yang dapat dipelajari dari kejadian dan kondisi di Nipah, sama halnya dengan waduk Jatigede, Presiden mengatakan bahwa apabila pendekatan-pendekatan kepada masyarakat benar dan masyarakat dapat mengerti akan manfaatnya pasti pelaksanaan pekerjaan akan berjalan dengan baik.
Untuk itu pada kesempatan tersebut, Presiden mengucapkan terimakasih kepada para Kiai dan Bupati yang telah berpartisipasi melakukan pendekatan dengan baik, sehingga waduk Nipah bisa segera di isi air dan akhirnya operasional.
"Kalau gak diari, nanti bisa kayak jatigede 50 tahun tidak diairi. Kita semua tahu nantinya dengan pertambahan penduduk dunia pada 40-50 tahun mendatang manusia akan berebut dua hal yaitu energi dan pangan," tambah Presiden.
Waduk Nipah dan 49 waduk lainnya yang mulai dilaksanakan pembangunannya dalam pemerintah saat ini, disiapkan untuk jangka panjang dalam rangka peningkatan produksi pangan dan menghindari impor pangan. "Kuncinya kita sendiri, produksi sendiri menanam sendiri,  target kita 49 waduk. Tahun lalu 13 waduk, besok 8 waduk dari situlah produksi pangan kita naik. Di NTT kita bangun 7 waduk karena memang tidak ada air utuk minum apalagi sawah. Dari sini pangan kita melimpah. 40-50 tahun lagi negara lain akan meminta-minta pangan. Mereka harus minta membeli pangan kita jangan kita yang meminta beli pangan ke mereka," tegas Presiden.
Dalam laporannya Menteri Basuki juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat khususnya alim ulama, Basuki berharap dengan dioperasikannya waduk tersebut dapat memberi barokah.
“Ada 1.150 hektar sawah yang bisa diairi, kondisi Madura hampir sama seperti NTT, hanya butuh air untuk maju kedepan,” tutur Menteri Basuki.
Waduk Nipah mempunyai daya tampung 4 juta meter kubik, dengan areal irigasi 1.150 hektar yang dibagi menjadi dua pola tanam. Pola tanam Padi-Palawija-Palawija berada di 925 hektar yang merupakan areal baru. Sementara sisanya yakni 225 hektar merupakan areal sawah lama yang sebelumnya telah diairi oleh Bendung Montor dengan pola Padi-Padi-Palawija.
Waduk Nipah merupakan salah satu komponen dari pengembangan wilayah konservasi Sumber Daya Air (SDA) secara menyeluruh dari daerah aliran Sungai Nipah. Pembangunan Waduk Nipah menghabiskan anggaran Rp 220 miliar dan sudah dibangun sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, namun tidak dimanfaatkan karena adanya kendala dalam hal pembebasan tanah. (nrm)

Post a Comment

 
Top