10/19/15 | psda

Pembangunan Waduk Untuk Masyarakat Indonesia

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcEN-wWeDgkxqei5GgBHEJ_-GzWSNcnY7zOIaDvDj-O4FUuH634gk9Z98clJYHxxQrxNEkEtvMjWC8h0X6DFCwjxRQ4tW0rP9ZIxIewQrTV0tDeWMmrZalNM_gdFW2SSnuiyUil0Moi-SM/s1600/Screenshot_3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcEN-wWeDgkxqei5GgBHEJ_-GzWSNcnY7zOIaDvDj-O4FUuH634gk9Z98clJYHxxQrxNEkEtvMjWC8h0X6DFCwjxRQ4tW0rP9ZIxIewQrTV0tDeWMmrZalNM_gdFW2SSnuiyUil0Moi-SM/s400/Screenshot_3.png" width="400" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 23.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 23.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat adalah pertama, konektivitas jalan dan kedua, ketahanan pangan. Khusus untuk ketahanan pangan, sangat memerlukan partisipasi semua pihak untuk menjaga dan memanfaatkan sumber daya air, mengingat potensi sumber daya air di Indonesia adalah 4 triliun m<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3</span> dan yang saat ini baru dimanfaatkan sebesar 15 miliar m<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3</span>. Untuk itu Kementerian PUPR membangun 49 waduk di seluruh Indonesia,” jelas Basuki Hadimoeljono, Menteri PUPR, dalam acara Sentilan Sentilun dengan tema Pembangunan Rakyat Untuk Rakyat, di Metro TV, Jakarta (161015).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 23.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lanjut Basuki, untuk tahun 2015 sudah dimulai pembangunan 13 waduk dan tahun 2016 akan dibangun 8 waduk. Hal ini sangat penting bagi masyarakat karena waduk yang akan dibangun mayoritas adalah waduk <i style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">multi purpose</i>, sehingga akan menunjang kebutuhan air masyarakat.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 23.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salah satu waduk <i style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">multi purpose</i> adalah Waduk Jatigede. Waduk ini sudah direncanakan sejak lama, dimulai pada tahun 1963 dan merupakan waduk terbesar kedua setelah Waduk Jatiluhur. “Waduk Jatigede ini dapat mengairi daerah irigasi seluas 90 ribu ha, pembangkit listrik sebesar 110 megawatt, penyediaan air baku untuk 3,5 juta jiwa dengan target layanan Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Kawasan Balongan dan mengurangi area banjir seluas 14 ribu ha serta pariwisata,” kata Menteri PUPR.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 23.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beliau berharap agar dengan adanya pembangunan waduk di seluruh Indonesia, dapat meningkatkan ketahanan pangan secara nasional dan masyarakat dapat menikmati manfaatnya untuk jangka panjang. (kompuSDA)</span></div>
</div>

Pembangunan Waduk Untuk Masyarakat Indonesia

0 Berita SDA 19:34

“Prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat adalah pertama, konektivitas jalan dan kedua, ketahanan pangan. Khusus untuk ketahanan pangan, sangat memerlukan partisipasi semua pihak untuk menjaga dan memanfaatkan s… Read more »

19Oct2015

Pertemuan Pemangku Kepentingan Perkotaan Asia Pasifik, APUF 6 Resmi Dimulai

0 Berita 19:29

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFkfMVZG306MstnNfbFQAIaL4ENUWe4M_s0P6IvR9E2fiqgth-ELu6cluTf1-NO3NxPT31cekRFLVfO0do-S8PptKBkPv6A3RqTh37eBoFqzUWjNhHf6Dm8j5esakLZBtWhGBNzNgynxIs/s1600/Screenshot_2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFkfMVZG306MstnNfbFQAIaL4ENUWe4M_s0P6IvR9E2fiqgth-ELu6cluTf1-NO3NxPT31cekRFLVfO0do-S8PptKBkPv6A3RqTh37eBoFqzUWjNhHf6Dm8j5esakLZBtWhGBNzNgynxIs/s400/Screenshot_2.png" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dunia semakin urban. Saat ini, lebih dari separuh populasi penduduk di Asia Pasifik tinggal di Kota dan diperkirakan jumlahnya akan cepat bertambah. Kota-kota di Asia Pasifik juga menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dimana 80 persen produk domestic bruto dihasilkan dari kota. Namun pertumbuhan ekonomi belum dinikmati oleh semua warga kota. Meski secara umum urbanisasi berperan dalam pertumbuhan kota, namun kemiskinan perkotaan masih menjadi isu utama perkotaan.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam sambutan pembukaan The Sixth Asia Pacific Urban Forum (APUF 6) yang akan berlangsung 19-20 Oktober 2015 dan dihadiri oleh stakeholder perkotaan negara-negara Asia Pasifik, UN Habitat, UN-ESCAP dan lembaga internasional dibidang pembangunan perkotaan di Jakarta (19/10). “Acara ini menjadi salah satu pertemuan penting para stakeholder membahas isu utama dan tantangann pembangunan perkotaan menuju kota yang berkelanjutan untuk semua”kata Basuki. Sebelumnya Mary Jane Ortega APUF 6 Chair dan Shamshad Akhtar selaku Executive Secretary of ESCAP menyampaikan pidatonya.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih lanjut Menteri Basuki mengatakan masih banyak kota di Asia Pasifik mengalami masalah buruknya kualitas sanitasi dan air bersih, pelayanan transportasi publik yang tidak memadai serta permasalahan banjir dan polusi yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perubahan iklim, peperangan dan berbagai konflik yang terjadi juga berpengaruh terhadap kota. Peperangan mengakibatkan pengungsian menuju ke kota-kota yang lebih aman. Sementara itu juga banyak kota yang tidak siap menghadapi perubahan iklim, terutama kota-kota pantai dan pulau kecil di Asia Pasifik.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tantangan lain yang dihadapi kota dari pengaruh regional dan global adalah tenaga kerja asing, pemekaran kota, kompetisi yang ketat diantara sesama warga kota dan kriminalitas. Oleh karena menciptakan kota yang aman menjadi tujuan fundamental agar aktivitas di perkotaan berjalan. Kota harus dibangun inklusif, memenuhi kebutuhan dan kenyamanan anak-anak, anak muda dan perempuan. Karena kebijakan pembangunan kota harus menjadi bagian dari kebijakan nasional.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menteri Basuki berharap para peserta APUF 6 dapat mencapai suatu hasil dalam menyiapkan suara Asia Pasifik dalam penyusunan agenda baru perkotaan. Tidak ketinggalan, Menteri Basuki juga mempromosikan kepada para peserta asing untuk menikmati kota Jakarta dan mencicipi kuliner khas Indonesia. (gus)    </span></div>
</div>

Pertemuan Pemangku Kepentingan Perkotaan Asia Pasifik, APUF 6 Resmi Dimulai

0 Berita 19:29

Dunia semakin urban. Saat ini, lebih dari separuh populasi penduduk di Asia Pasifik tinggal di Kota dan diperkirakan jumlahnya akan cepat bertambah. Kota-kota di Asia Pasifik juga menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dimana 80 persen produk domesti… Read more »

19Oct2015

Kota-Kota Pinggiran Perlu Dibangun Untuk Kurangi Beban Kota Metropolitan

0 Berita 19:27

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4ZaGs7KjgE5niECDK4EMlx26JEb96mZprHJVFF14uwYCXLyXDJR_7LtAjT7PgfqmRlYCzqml-dIH5gRmqeWBGEHuMv1woOF_j_osaIV6bvofWzLOxxdt1HdcYb_Y57g5KQvE-E__v8R46/s1600/Screenshot_1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4ZaGs7KjgE5niECDK4EMlx26JEb96mZprHJVFF14uwYCXLyXDJR_7LtAjT7PgfqmRlYCzqml-dIH5gRmqeWBGEHuMv1woOF_j_osaIV6bvofWzLOxxdt1HdcYb_Y57g5KQvE-E__v8R46/s400/Screenshot_1.png" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat ini sebanyak 53 persen penduduk tinggal di daerah perkotaan, di tingkat Asia PBB memperkirakan peningkatan menjadi 64 persen penduduknya akan tinggal di perkotaan pada tahun 2050. Sedangkan di Indonesia hampir 60 persen penduduk Indonesia tinggal di Jawa,isu urbanisasi ini menjadi salah satu isu yang diangkat dalam The Sixth Asia-Pacific Urban Forum (APUF 6) di Jakarta 19-21 Oktober.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Prioritas utama kita adalah bagaimana kita membangun <em style="margin: 0px; padding: 0px;">secondary city</em>, yaitu mengurangi beban metropolitan dengan membangun dari pinggiran. Jadi New Urban Agenda itu akan dibawa di Habitat III di Quito (Ekuador), sub temanya dari masing-masing region, Asia-Pasifik ini diantaranya membawa isu urbanisasi, bagaimana mengelola urbanisasi yang terus menerus, sekarang 53 persen penduduk ada  di kota, transportasi publik, sanitasi, air bersih dan perumahan itu harus kita sediakan, makanya kita membangun <em style="margin: 0px; padding: 0px;">secondary city</em> yang ada di kota-kota pinggiran,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) Basuki Hadimuljono kepada wartawan usai membuka APUF-6 (19/10).</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dikatakannya, APUF 6 merupakan pertemuan awal para pemangku kepentingan menjelang penyelenggaraan Habitat III yang akan dilaksanakan tahun depan di Quito, Ekuador. Basuki menjelaskan pemerintah akan membangun kota-kota di pinggiran di sekitar kawasan metropolitan di Indonesia, diantaranya di Medan, Palembang, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ada 4 hal yang menjadi permasalahan metropolitan yang harus diselesaikan dalam rangka menuju kota yang nyaman yaitu transportasi massal, sanitasi, air bersih dan perumahan,” tegas Menteri Basuki.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Andreas Suhono mengatakan, di Quito nanti dalam penyusunan agenda baru perkotaan di Habitat III, isu yang akan diangkat oleh regional Asia Pasific adalah bagaimana kota lebih ramah terhadap warganya.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Penduduk perkotaan itu lebih besar daripada penduduk pedesaan, sementara kota itu harus menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi semua usia tetapi juga kebetulan menjadi mesin penggerak ekonomi, sehingga peran kota menjadi kompleks ke depan, satu sisi menjadi tempat tinggal yang nyaman, berkualitas, dengan infrastrukturnya, disisi lain juga harus produktif,”tutur Andreas.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Andreas mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini dipandang sedang terjadi fenomena yang menarik bagi dunia, dimana bermunculannya pemimpin-pemimpin daerah yang berkomitmen untuk menciptakan kota di daerahnya menjadi lebih nyaman untuk ditinggali. Perkembangan yang terjadi secara natural tersebut menjadi Indonesia sebagai perhatian dunia, dan ini juga yang menjadi latar belakang mengapa Indonesia dipilih menjadi tuan rumah untuk event regional APUF-6 ini.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Indonesia dipilih sebagai host untuk regional Asia-Pasifik untuk menyuarakan apa sih yang menjadi persoalan di Asia-Pasifik yang perlu dibawa di sidang Quito, untuk menyusun agenda baru perkotaan,”tambah Andreas.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Mayors Roundtable, </em>Kota Tangerang menjadi salah satu perwakilan dalam berbagi pengalaman mengenai bagaimana implementasi dari MDG’s yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s)  dan implementasi agenda baru perkotaan. Walikota Tangerang Arief Rachadiono mengungkapkan bagaimana pemerintah daerah bisa meningkatkan partisipasi publik dalam mengatasi berbagai permasalahan kota melalui komunitas-komunitas perkotaan.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Untuk mengimplementasi kota yang bisa ditinggali kita dorong warga untuk membuat komunitas berdasarkan program itu sendiri, misalnya kita mempunyai <em style="margin: 0px; padding: 0px;">budget</em> untuk membangun rumah untuk orang miskin, kita dorong masyarakat untuk membangun sendiri melalui komunitas yang peduli dengan anggaran pemerintah,”tutur Arief.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Contoh lainnya adalah komunitas yang mengatasi masalah persampahan dengan membuat bank sampah, dibidang sanitasi juga ada komunitas yang didorong untuk membuat got dan selokan, selain itu juga penerangan jalan yang saat ini sudah mampu mengatasi permasalahan penerangan jalan di 104 desa di Tangerang.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Jadi komunitas-komunitas ini bergabung untuk melaksanakan program kota ini, ada 200 komunitas di Tangerang yang variasi nya tergantung dari apa program mereka dan dari situ pemerintah kota akan memfasilitasi,”tutup Arief.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam sesi tersebut beberapa walikota dari berbagai negara Asia Pasifik turut berbagi pengalaman terkait penanganan isu perkotaan yakni Romano Rio Walikota Betio dari negara Kiribati, Vinod Chamoli Walikota Dehradun (India), John G, Bongat Walikota Naga (Filipina), Shamim Al Razi Walikota Singra (Bangladesh), Kinlay Dorjee Walikota Thimpu (Bhutan) dan S.Orchibat Wakil Walikota Ulaanbaatar (Mongolia). (iwn/nrm) </span></div>
</div>

Kota-Kota Pinggiran Perlu Dibangun Untuk Kurangi Beban Kota Metropolitan

0 Berita 19:27

Saat ini sebanyak 53 persen penduduk tinggal di daerah perkotaan, di tingkat Asia PBB memperkirakan peningkatan menjadi 64 persen penduduknya akan tinggal di perkotaan pada tahun 2050. Sedangkan di Indonesia hampir 60 persen penduduk Indonesia tingg… Read more »

19Oct2015