Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dukung pengembangan infrastruktur di daerah wisata yang potensial meningkatkan jumlah turis. Hal tersebut merupakan salah satu poin pembicaraan dalam rapat koordinasi bidang kemaritiman dan sumber daya di lingkup pemerintahan yang diselenggarakan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman (14/9).
“Dari 22 lokasi yang diminta kepada Menteri Pariwisata supaya dikembangkan, kami tadi rapat dan putuskan kita fokus dulu di 10 lokasi wisata yang paling potensial meningkatkan jumlah turis, supaya ada momentum dalam penciptaan turisme,” tutur Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, ditemui usai rapat tersebut.
Rizal mengatakan bahwa pemerintah ingin meningkatkan jumlah turis yang masuk ke Indonesia dari 10 juta orang, ditargetkan menjadi 20 juta orang dalam dalam 5 tahun dan juga mendorong pekerja di sektor pariwisata meningkat dari 3 juta menjadi 7 juta dalam 5 tahun ke depan.
“Dari 10 lokasi itu contohnya danau Toba, yang kami ingin jadikan Monaco Of Asia, pulau Seribu karena jumlah turis ke Jakarta nomor dua adalah ke Jakarta. Yang ketiga bromo , bromo itu indah sekali sayang jalannya yang buat country roads-nya itu payah bener, pak Menteri PUPR tadi akan perbaiki sehingga saudara bisa naik mobil country road masuk ke bawah itu indah sekali,”tambah Rizal.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjabarkan, selain danau Toba, pulau Seribu dan Bromo, daerah yang termasuk dalam fokus pengembangan kawasan wisata adalah Mandallia di NTB, Morotai di Maluku, Tanjung Lesung di Banten, Labuan Bajo di Flores NTT, Wakatobi di Sulawesi Tenggara serta Belitung dan Yogyakarta.
“Selama ini sudah ada, Cuma diintegrasikan saja, dan di refocusing saja, dari 25 kawasan strategis pengembangan pariwisata, nah beliau (Menko Maritim) minta untuk difokuskan ke 10 dulu di 2016 ini, bukan berarti yang lain ditinggal, tetapi fokus pada 10 ini,”tutur Menteri Basuki.
Saat ditanya mengenai anggaran, Menteri basuki mengatakan baru akan dibicarakan dengan Komisi V DPR RI, sedangkan untuk 2015 yang saat ini sudah berjalan di Kementerian PUPR anggarannya sebesar Rp 426 miliar. (nrm)
Biro Komunikasi Publik
Post a Comment