Kementerian PUPR Sosialisasikan Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_1LGdLbSqltDu10LUb_8UwzR6SkWTaYZeKgL6WTdUZLsL9V5V5-942Lwx5SXg1_d2P-afdln0_HdaURF_Vh_hA3O8MEkSUV-DLHzxGFbQk-ZW_hlQHg7x9L0s0NW07ovi0Oe3iXK55K3/s1600/Screenshot_1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_1LGdLbSqltDu10LUb_8UwzR6SkWTaYZeKgL6WTdUZLsL9V5V5-942Lwx5SXg1_d2P-afdln0_HdaURF_Vh_hA3O8MEkSUV-DLHzxGFbQk-ZW_hlQHg7x9L0s0NW07ovi0Oe3iXK55K3/s400/Screenshot_1.png" width="400" /></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane (BBWS Cilicis) tengah bekerjasama dengan Jajaran Kecamatan Mega Mendung menggiatkan sosialisasi awal pembangunan 2 buah Waduk (Bendungan) yakni Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi kepada warga yang dimungkinkan lahannya terkena pembebasan. Pembangunan kedua bendungan ini sesungguhnya sudah diwacanakan sejak 15 tahun lalu. </span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hasil survey sementara menyebutkan, kebutuhan lahan yang harus dibebaskan bagi pembangunan kedua bendungan meliputi 6 desa. 5 Desa masuk Kecamatan Megamendung (Cipayung, Gadok, Sukamahi, Sukakarya dan Sukamaju). Ditambah lagi satu Desa Kopo di Kecamatan Cisarua.  Pembangunan Waduk juga akan berdampak pada 477 Keluarga dan 654 persil lahan. Waduk Ciawi nantinya akan membendung aliran Sisarua dan Cibogo serta anak Ciliwung.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“ Perlu dicatat bapak/ibu semua. Bahwa pertemuan ini hanya sekedar diskusi sekaligus silahturrahmi terkait dengan rencana pembangunan 2 buah bendungan di wilayah Megamendung. Jadi belum apa-apa. Baru rencana awal yang harus dimusyawarahkan dulu. Keputusannya nanti ada ditangan warga semua,”tutur Camat Megamendung, Hadijana kemarin (11/2) di Ruang Pertemuan Kecamatan Megamendung.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hadijana menjelaskan, berawal dari Pertemuan Katulampa pada 20 Januari  2014 yang dihadiri dari unsur Kementerian PU, Pemprov Jabar, Pemda DKI Jakarta, Pemda Bekasi  dan instansi terkait. Sebagai tindaklanjut dari Pertemuan Katulampa, kemudian ditindaklanjuti adanyya usulan dari BBWS Cilicis kepada Gubenur Jabar terkait  rencana realisasi program pembangunan 2 bendungan (Ciawi dan Sukamahi). Untuk mensukseskan program itu, tegas Camat Megamendung maka dibentuklah Tim Persiapan yang tugasnya dibagi ke dalam 4 tahapan (penyusunan dokumen perencanaan, persiapan, pembebasan lahan dan penyerahan hasil serta tahap pelaksanaan).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nah sosialisasi awal yang kita laksanakan selama 2 hari (11 – 12 Pebruari) termasuk dari bagian tahap persiapan yang menjadi tugas Gubenur Jabar dibantu jajaran di bawahnya (Camat/Lurah). Sebelum tahap penetapan lokasi oleh gubenur. Setelah semua clear baru bisa masuk tahap berikutnya yakni pemberkasan dan konsultasi public untuk berita acara penandatangan penggantian lahan,”tambah Hadijana.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam kesempatan sama, utusan dari Kementerian PUPR diwakilkan oleh Bastari, Kabid Pelaksana BBWS – Cilicis memberikan paparan sekaligus memutar video terkait gambaran bila ke 2 buah bendungan selesai dibagun. Menurut Bastari, beberapa manfaat yang didapatkan bila bendungan dibangun antara lain, sebagai pengendalian banjir ibukota Jakarta,  penghasil tenaga listrik, mengairi  jaringan irigasi, daerah konservasi, mensuplai air  baku ke PDAM serta dapat dijadikan tujuan pariwisata yang mampu meningkatkan perekonomian disekitarnya .</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk merealisasikan kedua bendungan tersebut (Ciawi dan Sukamahi), ungkap Bastari dibutuhkan lahan yang harus dibebaskan masing-masing sekitar 89,42 hektar (Ciawi) dan 49,82 hektar  (Sukamahi).  Khusus bendungan Ciawi Lahan seluas itu diperuntukkan bagi kegiatan konstruksi (36,49 ha),  daerah genangan (29,22 ha), kawasan Green belt (21,63 ha) dan 0,88 ha untuk area fasum dan 1,2 hektar sebagai area pembangunan jalan masuk .</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tahun ini, dana APBN sebesar Rp 80 miliar sudah tersedia. Setidaknya untuk pekerjaan jalan masuk dulu atau sebagian pekerjaan waduk. Kalau bisa dilakukan secara bersamaan. Tentu akan lebih baik lagi, “ujarnya.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam diskusi juga diungkapkan adanya sebagai warga yang menginginkan ganti rugi. Sebagian lagi ada yang yang mengusulkan  dalam pembebasan lahan diberikan lahan pengganti yang tidak jauh dari sekitar waduk. Ada 2 alasan mereka. Pertama, agar tidak jauh dari tempat pekerjaan sekarang. Kedua, bila bila dengan penggantian, belum tentu uang penggantian harganya cukup untuk membeli lahan ditempat lain. Prediksi mereka, harga lahan di tempat lain cenderung naik paska adanya pembayaran ganti rugi untuk kepentingan umum.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Disisi lain, warga mempertanyakan lamanya dilaksanakan pembangunan. Sementara issu  pembangunan sudah lama tersiar. Hal ini banyak warga yang merasa dirugikan. Pasalnya, banyak calon penyewa / penggarap lahan yang mengundurkan diri, lantaran kuatir lahan yang mereka sewa tidak lama kemudian akan dibangun bendungan.  </span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di luar itu, ada juga permintaan warga untuk segera direlokasi dengan syarat diberi hunian layak dan pekerjaan.  Apapun yang warganya  lontarkan Camat Megamendung berujar dirinya pasti akan mengawal berada digaris depan, agar penggantian lahan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik, bukan sebaliknya. Oleh karena itu Hadijana berharap semua warganya yang menjadi korban pembebasan lahan untuk kepentingan umum, nantinya akan menerima ganti untung, bukan sebaliknya malah mengsengsarakan.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Turut hadir sebagai pembicara yakni Asep Saifuddin, Kasubag Administrasi Pertanahan, Biro Pemerintahan Umum Sekda Prov. Jabar, dan NGATIO (Panitia Pembebasan Lahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Para pembicara juga didampingi oleh pihak Polsek dan Dandim dari Kecamatan Megamendung.  (Sony)</span></div> </div>

Kementerian PUPR Sosialisasikan Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane (BBWS Cilicis) tengah beke...

Read more »

DJBK PERMUDAH PENYEBARAN INFORMASI KONSTRUKSI DENGAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNYxqX3egvsM1ELFxtJcTeKP7Iftx8Xk3tRe1ixMsdfWVWE0KicdFUw677uDsyxS_Xrjzkfy5OFUz4eh_YzGUpBTe7TqkljMlMIz7O1tXyxy-qMbs0if-3poiF0Z4dAzcrU3dJ1jaBL_ts/s1600/Screenshot_3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNYxqX3egvsM1ELFxtJcTeKP7Iftx8Xk3tRe1ixMsdfWVWE0KicdFUw677uDsyxS_Xrjzkfy5OFUz4eh_YzGUpBTe7TqkljMlMIz7O1tXyxy-qMbs0if-3poiF0Z4dAzcrU3dJ1jaBL_ts/s400/Screenshot_3.png" width="400" /></a></div> <div align="justify" style="background-color: white; line-height: 15px; margin-bottom: 10px;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div align="justify" style="background-color: white; line-height: 15px; margin-bottom: 10px;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">DJBK – Bandung. Dalam mengimplementasikan gerakan pemerintahan yang lebih terbuka atau open government, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi berperan dalam menyajikan informasi konstruksi. Sebagai upaya mencapai hal tersebut, diadakan kegiatan Workshop Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik Dan Sistem Informasi Bina Konstruksi Serta Persiaoan Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. (1/02).</span></div> <div align="justify" style="background-color: white; line-height: 15px; margin-bottom: 10px;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk implementasi UU No.14 Tahun 2008 mengenai keterbukaan informasi publik. Untuk menyebarkan informasi kepada publik, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Panani Kesai mengatakan, sistem informasi merupakan inti dari berjalannya organisasi. Sistem ini kini sudah menjadi kebutuhan yang dapat mempermudah akses informasi.</span></div> <div align="justify" style="background-color: white; line-height: 15px; margin-bottom: 10px;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Sistem informasi merupakan jantung dari organisasi. Ketika jantungnya tidak berfungsi, maka organisasinya akan mati,” Kata Panani. Selain itu, beliau menekankan bahwa bina konstruksi harus memiliki branding yang kuat, yang menjadi nilai jual khusus bina konstruksi di masyarakat jasa konstruksi.</span></div> <div align="justify" style="background-color: white; line-height: 15px; margin-bottom: 10px;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sistem informasi yang baik dapat menjamin lancarnya keterbukaan informasi. Keterbukaan informasi publik ini dilakukan sebagai bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat. KIP dengan dukungan sistem informasi membuat pemerintah lebih transparan dan akuntabel sehingga memungkinkan masyarakat mengetahui lebih banyak informasi terkait jasa konstruksi. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih aktif dalam menyajikan kebutuhan informasi tersebut.</span></div> <div align="justify" style="background-color: white; line-height: 15px; margin-bottom: 10px;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bersamaan dengan acara Keterbukaan Informasi Publik, diadakan juga acara Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Tahun Anggaran 2016. Dalam hal ini, Panani mengatakan bahwa perencanaan, evaluasi, serta sistem informasi tidak dapat dipisahkan. Ia juga menegaskan bahwa sasaran dari DJBK harus segera dituntaskan. Kalender kerja akan dijalankan dengan konsisten dan harus dipublikasikan.</span></div> <div align="justify" style="background-color: white; line-height: 15px; margin-bottom: 10px;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nantinya Direktorat Jenderal Bina Konstruksi akan membentuk suatu sistem informasi yang terintegrasi. Pengintegrasian ini dapat membuka dan memperluas informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. (cha)</span></div> </div>

DJBK PERMUDAH PENYEBARAN INFORMASI KONSTRUKSI DENGAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI

DJBK – Bandung. Dalam mengimplementasikan gerakan pemerintahan yang lebih terbuka atau open government, Direktorat Jenderal Bina Konst...

Read more »

UU Tapera Wujudkan Mimpi MBR Miliki Rumah Layak

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT92CgF1z9r8kaSPj8CVdPT3tGdeqLnpNF5wax6iEr8Qw7BiYkZJyk6b0FyBI1T1mUFRtBma267mNaJ9yTS8XDDnv4Wemn5Dy8sfTUiBSf9eTDSycEi552FPIw8AsYL5Uaj_646n2PDjeb/s1600/Screenshot_2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT92CgF1z9r8kaSPj8CVdPT3tGdeqLnpNF5wax6iEr8Qw7BiYkZJyk6b0FyBI1T1mUFRtBma267mNaJ9yTS8XDDnv4Wemn5Dy8sfTUiBSf9eTDSycEi552FPIw8AsYL5Uaj_646n2PDjeb/s400/Screenshot_2.png" width="400" /></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakin Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dapat mewujudkan mimpi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni. Rancangan Undang Undang (RUU) Tapera yang diperkirakan akan selesai dibahas oleh Panitia Kerja (Panja) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI  pada Maret tahun ini, saat ini prosesnya sudah mencapai 85 persen.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">RUU Tapera merupakan penyempurnaan dari UU Nomor 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang bertujuan menghapus backlog (kekurangan) yang dirasa masih sulit dijangkau oleh MBR.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Maurin Sitourus meminta kepada semua pihak terkait agar mendukung terwujudnya Undang-undang (UU) Tapera. Karena ia meyakini bahwa UU Tapera dapat mewujudkan mimpi MBR untuk memiliki rumah layak huni, sehat dan terjangkau.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurutnya, yang melatarbelakangi dibentuknya Tapera adalah prinsip kegotong-royongan. “Karena dananya dihimpun mulai dari masyarakat kalangan bawah hingga kalangan atas namun pemanfaatannya lebih diprioritaskan untuk kalangan bawah,” katanya dalam acara seminar bertema ‘Antara Peluang Sektor Perumahan Memperoleh Dana Murah VS Manajer Investasi’ yang digelar Housing Editors Club (HEC) di Jakarta, Selasa (2/2).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masyarakat yang telah memiliki rumah tidak berhak memanfaatkan Tapera. Tapera juga merupakan upaya menghimpun dana jangka panjang dan berkelanjutan, oleh sebab itu penggunaannya tidak bisa lepas dari kebijakan pemerintah.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Saya berharap adanya masukan konstruktif untuk memacu terealisasinya UU ini,” ujarnya.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Maurin mengatakan bahwa Tapera akan memiliki dasar hukum yang kuat, ketimbang dana yang dihimpun dalam BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Oleh sebab itu, keberadaan Tapera tidak bisa dipailitkan.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selanjutnya, keberadaan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan  (Bapertarum) yang saat ini masih eksis, ke depan akan dilebur menjadi satu dalam Tapera.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terkait dana, dana dihimpun dari setiap warga negara baik yang berlatar belakang pekerja formal maupun pekerja mandiri. “Peserta dikenakan 3 persen dari gaji atau upah dengan skema 2,5 persen ditanggung peserta dan 0,5 persen oleh pemberi kerja,” katanya. </span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurutnya, keberadaan dana ini semata-mata untuk membiayai pengadaan rumah bagi masyarakat kelas bawah. Ini menjadi prinsip dasar dari konstitusi di Indonesia untuk para pekerja khususnya pekerja informal.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dijelaskan, dana investasi yang terhimpun dalam Tapera ini nantinya akan dikelola oleh suatu badan/lembaga baru yang segera akan dibentuk pemerintah. Badan ini betul-betul baru dan beroperasi di seluruh Indonesia. Dananya juga akan dikelola sedemikian rupa sehingga dana yang yang notebene dana murah ini nantinya tidak berubah peruntukkannya menjadi mahal akibat dibisniskan.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dana yang ada khusus dimanfaatkan, dan tidak untuk diinvestasikan oleh manajer investasi,” tegas Maurin.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Wakil Ketua Pansus RUU Tapera DPR RI, Mukhamad Misbakhun yang juga hadir dalam acara seminar tersebut berharap pemanfaatan Tapera selamanya akan sesuai dengan tujuan awal yakni mengatasi kebutuhan sekaligus menggerus kesenjangan (backlog) akan ketersediaa rumah murah. Misbakhun menilai masalah yang dihadapi pemerintah hingga saat ini adalah menyediakan hunian rumah yang layak huni, sehat namun harganya terjangkau sesuai penghasilan masyarakat menengah ke bawah.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ia berpandangan bahwa Tapera adalah wahana menghimpun dana dalam jangka panjang dari masyarakat untauk meningkatkan akses kepemilikan rumah bagi warga masyarakat yang membutuhkan. Saat ini pembahasan RUU Tapera tengah masuk  penanganan tim perumus singkronisasi dan harmonisasi guna menghindari salah tulis.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hal itu, dikarenakan bulan depan (Maret) RUU dijadwalkan selesai,” ujarnya.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diberlakukannya UU Tapera sebagaimana harapan dari masyarakat, adalah tersedianya perumahan layak huni, sehat dan harganya terjangkau. Semua ini bisa diwujudkan melalui ketersediaan dana murah yang dihimpun dalam suatu wadah yakni Tabungan Perumahan. (Sony)</span></div> </div>

UU Tapera Wujudkan Mimpi MBR Miliki Rumah Layak

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakin Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dapat mewujudkan mimpi mas...

Read more »

Menteri PUPR Dampingi Perdana Menteri Hongaria Kunjungan ke Yogyakarta

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4e2YwVu1v3HRiE8N6RVEcyZpcv1umNOFmZAUtT5mYAgaEJeQfbBwsDucngPD0_0R5_7qVEpKkM9nLLxWKNBFxG8iSoLwN7byMXCWu4PYpq55yv12w04No1d8tNqYA-k0ZFcxeplPXFgCT/s1600/Screenshot_1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="297" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4e2YwVu1v3HRiE8N6RVEcyZpcv1umNOFmZAUtT5mYAgaEJeQfbBwsDucngPD0_0R5_7qVEpKkM9nLLxWKNBFxG8iSoLwN7byMXCWu4PYpq55yv12w04No1d8tNqYA-k0ZFcxeplPXFgCT/s400/Screenshot_1.png" width="400" /></a></div> <div style="background-color: white; color: #252525; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="background-color: white; color: #252525; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono beserta istri, Kartika Basuki mendampingi Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban dan istri, Aniko Levai melakukan kunjungan ke Yogyakarta pada Selasa (2/2).</span></div> <div style="background-color: white; color: #252525; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perdana Menteri Hongaria dan istri mengawali rangkaian kunjungannya tersebut dengan menyempatkan diri makan siang sekaligus menikmati suasana alam di Amanjiwo Resort, Desa Majaksingi, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah</span></div> <div style="background-color: white; color: #252525; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lalu dilanjutkan dengan melakukan kunjungan kebudayaan ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.</span></div> <div style="background-color: white; color: #252525; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah itu Perdana Menteri Hongaria dan Menteri PUPR beserta para istri dijamu makan malam oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Kanjeng Ratu Hemas di Bangsal Manis, Keraton Yogyakarta.</span></div> </div>

Menteri PUPR Dampingi Perdana Menteri Hongaria Kunjungan ke Yogyakarta

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono beserta istri, Kartika Basuki mendampingi Perdana Menteri Honga...

Read more »

Kementerian PUPR Berhasil Bedah 82.245 Unit Rumah Masyarakat

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPmEtMLLqdKXi-pfk8Jyp0qj2v9wXRMXyg5_ZrKFjvuoVxyaQK69M3Y0n3pDv_zxww4wXSl3Y6kUFJUqK8j0ZPxqjtlKVeFvoM4MXxZOpkRQnazu8q8tGPVW619RNkQ6etQOzxBdag5Odc/s1600/Screenshot_2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPmEtMLLqdKXi-pfk8Jyp0qj2v9wXRMXyg5_ZrKFjvuoVxyaQK69M3Y0n3pDv_zxww4wXSl3Y6kUFJUqK8j0ZPxqjtlKVeFvoM4MXxZOpkRQnazu8q8tGPVW619RNkQ6etQOzxBdag5Odc/s400/Screenshot_2.png" width="400" /></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan berhasil membedah sebanyak 82.245 unit rumah dengan total anggaran sebanyak Rp 1,116 Trilyun selama tahun 2015 lalu. Adanya program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai program bedah rumah tersebut akan terus dilaksanakan oleh Kementerian PUPR guna menyediaan hunian yang layak bagi masyarakat.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Total rumah yang berhasil dibedah atau ditingkatkan kualitasnya menjadi tempat tinggal yang layak huni selama tahun 2015 lalu mencapai angka 82.245 unit rumah. Total anggaran yang digunakan untuk program tersebut sekitar Rp 1,116 Trilyun,” ujar Direktur Rumah Swadaya Hardi Simamora kepada sejumlah wartawan pada kegiatan konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jum’at (29/1).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hardi Simamora menerangkan, landasan utama penyaluran BSPS adalah Undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 54 ayat (3) huruf b yang menyatakan bahwa bantuan pembangunan rumah bagi MBR dari pemerintah dapat berupa  stimulan rumah swadaya. Selain itu juga terdapat dalam Amanat RPJMN 2015-2019 tentang Peningkatan Kualitas dan Pembangunan Baru</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Program rumah swadaya dalam hal ini Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) didasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor:39/PRT/M/2015 yang sebelumnya diatur dengan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat (Permen PERA) Nomor: 06 TAHUN 2013</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Setiap penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Bantuan Rumah Swadaya (PPK-BRS) Wilayah atas dasar usulan yang telah dilakukan verifikasi atas  kelengkapan administrasi (KTP, kepemilikan lahan/tanah, keterangan penghasilan dan lain - lain),” terangnya.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dana BSPS, terang Hardi, disalurkan melalui rekening penerima bantuan yang dibuat oleh pihak bank penyalur di kantor pusat Jakarta atas nama masing-masing penerima berdasarkan SK PPK-BRS. Dana tersebut langsung dibelanjakan bahan bangunan pada toko yang telah ditunjuk oleh penerima bantuan secara berkelompok (Kelompok Penerima Bantuan), sesuai Permen PUPR Nomor:39/PRT/M/2015 pasal 21 angka (1).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Adapun jumlah bantuan yang diberikan kepada masyarakat dibagi menjadi dua yakni untuk peningkatan kualitas (PK) maksimum sebesar Rp 15 juta dan pembangunan baru (PB) maksimal Rp 30 juta,” terangnya.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdasarkan data penyaluran dan penarikan dana BSPS yang ada, imbuh Hardi Simamora, penyaluran bantuan dibagi menjadi tujuh wilayah kepulauan yakni Sumatera bagian utara (8.699 unit), Sumatera bagian selatan (7.215 unit), Jawa (32.624 unit), Kalimantan (7.238 unit), Bali dan Nusa Tenggara (6.366 unit), Sulawesi (15.299 unit), Maluku dan Papua (4.804 unit).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">DATA PENYALURAN DAN PENARIKAN DANA BSPS TAHUN 2015        </span></strong></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Status per 29 Desember 2015</span></strong></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <img alt="" src="http://103.12.84.175/images/uploads/images/rekap%20bpsps.jpg" style="border: none; height: 300px; margin: 2px 12px 3px 5px; padding: 0px 5px; width: 303px;" /></span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">KRITERIA UMUM KABUPATEN/KOTA PENERIMA BSPS</span></strong></div> <ol style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">KRITERIA UMUM *)</span></strong><ol style="margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jumlah rumah tidak layak huni di atas rata-rata nasional</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jumlah kekurangan rumah (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">backlog</em>) di atas rata-rata nasional</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Daerah tertinggal, atau</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Daerah perbatasan negara</span></li> </ol> </li> </ol> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*) Data Bappenas dan/atau BPS</span></div> <ol style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">KRITERIA KHUSUS</span></strong><ol style="margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Program khusus</span><ol style="margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pelaksanaan direktif Presiden</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Termasuk program percepatan pembangunan nasional</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pelaksanaan kesepahaman (MoU); dan/atau</span></li> </ol> </li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terdapat perumahan dan permukiman kumuh</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki Komitmen dalam pembangunan perumahan (tercantum dalam DPA tahun berjalan)</span><ol style="margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Program Perumahan melalui APBD</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki dana operasional</span></li> </ol> </li> </ol> </li> </ol> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">INDIKATOR KEMAMPUAN DAN TINGKAT KEPEDULIAN KABUPATEN/KOTA</span></strong></div> <ol style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki Unit Kerja Bidang Perumahan serendah-rendahnya setingkat Eselon III</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sudah menjalankan Program BSPS dengan dana APBD</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki dana sharing dari APBD untuk biaya operasional SKPD Kabupaten/Kota dalam pengawasan dan pengendalian BSPS yang berasal dari APBN Berdasarkan Pasal 9 ayat (3) Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan BSPS</span></li> </ol> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">KRITERIA SUBJEK PENERIMA BANTUAN</span></strong></div> <ol style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">WNI</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">MBR dengan penghasilan dibawah UMP rata-rata nasional</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sudah berkeluarga</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki atau menguasai tanah</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belum memiliki rumah atau memiliki dan menghuni rumah tidak layak huni</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belum pernah menerima bantuan perumahan dari pemerintah</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Didahulukan yang memiliki rencana pembangunan/peningkatan kualitas rumah, dibuktikan dengan:</span><ol style="margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki tabungan bahan bangunan</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Telah memulai pembangunan rumah sebelum memperoleh bantuan</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki aset lain yang dapat dijadikan dana tambahan BSPS</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki tabungan uang yang dijadikan dana tambahan BSPS</span></li> </ol> </li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bersungguh-sungguh mengikuti Program BSPS</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dapat bekerja secara berkelompok</span></li> </ol> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">KRITERIA OBJEK BANTUAN</span></strong></div> <ol style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rumah tidak layak huni yang berada di atas tanah:</span><ol style="margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dikuasai secara fisik dan jelas batas-batasnya</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bukan merupakan tanah warisan yang belum dibagi</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak dalam status sengketa, dan</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penggunaannya sesuai dengan rencana tata ruang</span></li> </ol> </li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bangunan yang belum selesai dari yang sudah diupayakan oleh masyarakat sampai paling tinggi struktur tengah dan luas lantai bangunan paling tinggi 45 m2</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terkena kegiatan konsolidasi tanah atau relokasi dalam rangka peningkatan kualitas perumahan dan kawasan permukiman, dan/atau</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terkena bencana alam, kerusuhan sosial dan/atau kebakaran</span></li> </ol> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">DEFINISI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI</span></strong></div> <ol style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px;"> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bahan lantai berupa tanah atau kayu kelas IV</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bahan dinding berupa bilik bambu/kayu/rotan atau kayu kelas IV, tidak/kurang mempunyai ventilasi dan pencahayaan</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bahan atap berupa daun atau genteng plentong yang sudah rapuh</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rusak berat, dan/atau</span></li> <li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rusak sedang dan luas bangunan tidak mencukupi standar minimal luas per anggota keluarga yaitu 9 m2</span></li> </ol> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sumber :  Direktorat Rumah Swadaya, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR </span></strong></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Biro Komunikasi Publik</span></strong></div> </div>

Kementerian PUPR Berhasil Bedah 82.245 Unit Rumah Masyarakat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan berhasi...

Read more »

Hungaria Jajaki Investasi Penyediaan Air Minum

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEGo9S8Aq3XrsNOdV87CVaEQr-A1ltwm4kYiHFf6Ot6S8gmwJsILnHPXvAWWV9QE4cxRCF032pUHwpuvow1xoCWPuLJtcnBxgNNAHTuFdvuaDKTWOjy_Js5Xxk0mZllLoPcBtmX3JMbl5P/s1600/Screenshot_1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEGo9S8Aq3XrsNOdV87CVaEQr-A1ltwm4kYiHFf6Ot6S8gmwJsILnHPXvAWWV9QE4cxRCF032pUHwpuvow1xoCWPuLJtcnBxgNNAHTuFdvuaDKTWOjy_Js5Xxk0mZllLoPcBtmX3JMbl5P/s400/Screenshot_1.png" width="400" /></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bersama Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Hungaria, Peter Szijjarto membahas investasi di bidang air minum, di Jakarta, Senin (1/2).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Turut hadir Sekjen PUPR Taufik Widjoyono, pejabat di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu Dirjen Cipta Karya Andreas Suhono, Sesditjen Cipta Karya Rina Agustin Indriani, Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman  Dwityo Akoro Soeranto dan Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Mochammad Natsir.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Nementh, Peter Szijjarto di Jakarta, Senin (1/2) mengatakan pemerintah Hungaria tertarik untuk investasi di bidang penyediaan air minum. Dalam rangka menjalin kerjasama tersebut, Menteri PU dan Menteri Pembangunan Pedesaan dengan Pemerintah Hungaria bahkan telah melaksanakan MoU pada 2013.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan penyediaan air minum melalui IKK (Ibu kota Kecamatan) dan 10 juta Sambungan Rumah (SR) menjadi salah satu program prioritas Kabinet Kerja. "IKK menjadi prioritas dan kami diamanahkan oleh Presiden RI, selanjutnya adalah program 10 juta SR,” katanya.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kegiatan IKK <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Water Supply Program and Small Scale Water Treatment Plant for Water Scarcity</em> merupakan kegiatan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum di 34 lokasi IKK dengan kapasitas 20-40 liter per detik. Kegiatan IKK tersebut rencananya akan didanai pinjaman luar negeri Pemerintah Hungaria senilai US$50 juta dan pinjaman tersebut selanjutnya dihibahkan kepada pemerintah daerah (pemda).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara, Dwityo mengatakan bahwa selain penyediaan air minum, Pemerintah Hungaria juga tertarik di bidang air limbah. Investor Hungaria akan bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta membuat pengembangan air limbah terpusat sewerage system seperti yang pemerintah pusat bangun di Bali. (ind)</span></div> </div>

Hungaria Jajaki Investasi Penyediaan Air Minum

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bersama Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Hungaria, ...

Read more »

Jembatan Merah Putih Ditargetkan Rampung Akhir Januari 2016

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span id="berita_ind"></span></span></span><br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhME-xBmmOma2-hwc7Q1kD_gSmcgF8j9TBgrEBIs6lmmUkYWY9tU7ohDhgQ2j1XOycCHXeguYNpmZ3uhEiGFKlJaIu9GQjYnzVhBIU12NkaxISmIrz_c7pxvDxCbNDFqknFKhNmiAdUomtC/s1600/Screenshot_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhME-xBmmOma2-hwc7Q1kD_gSmcgF8j9TBgrEBIs6lmmUkYWY9tU7ohDhgQ2j1XOycCHXeguYNpmZ3uhEiGFKlJaIu9GQjYnzVhBIU12NkaxISmIrz_c7pxvDxCbNDFqknFKhNmiAdUomtC/s400/Screenshot_1.jpg" width="400" /></a></span></div> <span style="font-size: small;">Ambon - Gempa berkekuatan 5,3 SR yang mengguncang Kota Ambon  Rabu (29/12) menyebabkan tertundanya penyambungan bentang tengah Jembatan Merah Putih (JMP). Semula penyambungan segmen terakhir JMP akan dilakukan pada malam pergantian tahun. </span><br /> <span style="font-size: small;"> Gempa yang terjadi telah menyebabkan bergesernya lantai (<em>deck)</em> jembatan pada pilon 1 dan pilon 2  sehingga Pekerjaan penyambungan segmen akhir menjadi tertunda sekitar 1 - 2 minggu ke depan .<br /> Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Gubernur Maluku Said Assagaff  saat meninjau proyek JMP, Kamis (31/12) mengakui telah terjadi pergeseran terhadap <em>deck</em> jembatan pada bentang tengah sekitar 9 cm. Meski pekerjaan mundur namun Basuki menjamin tidak akan berpengaruh pada pendanaan.<br /> Basuki Hadimuljono menegaskan pihaknya akan berupaya agar proyek JMP dapat rampung akhir Januari 2016 dan pada pertengahan Februari bisa beroperasi.<br /> Sejalan hal itu, Basuki meminta kepada pihak kontraktor agar tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam menangani proyek ini. Ditegaskan,  menggarap jembatan sama halnya dengan membangun bendungan besar. Artinya,  faktor gempa  sudah pasti diperhitungkan di dalamnya.<br /> "Disamping itu bangunan seperti Jembatan dan juga bendungan  selalu dilakukan pengecekan ulang oleh Komisi Keamanan Bendungan atau Komisi Keamanan Jembatan guna memastikan tingkat keamanannya,'  tegas Basuki Hadimuljono.<br /> Menurut Basuki, setiap mengerjakan proyek jembatan atau bendungan besar  sudah pasti diprediksikan keamanannya dari kemungkinan bila terjadi gempa. Sehingga saat dioperasikan kelak, dipastikan tingkat keamanan dan kehandalannya terjaga.  Bahkan infrastruktur ini pasca terjadi gempa dilakukan kajian ulang atau diteliti untuk memastikan keamanan bangunan tersebut.<br /> "Kami lebih memilih <em>safety</em> ketimbang harus dipaksakan cepat selesai namun berisiko tinggi,," tuturnya didampingi Dirjen Bina Marga Hediyanto W. Husaini dan Direktur Jembatan  Heddy Rahadian serta Kepala Balai Pelaksana Jalan Nadional  (BPJN) lX  Amran Mustari.<br /> Sementara itu Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan keberadaan jembatan sangat berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian di Maluku.<br /> Jembatan Merah Putih yang membentang di Teluk Dalam Pulau Ambon menghubungkan Desa Rumah Tiga/Poka, Kecamatan Sirimau pada sisi utara dan Desa Hative Kecil/Galala, Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan. Jembatan ini nantinya akan menjadi <em>icon</em> Kota Ambon dan merupakan bangunan kebanggaan Masyarakat Maluku.<br /> Pembangunan Jembatan Merah Putih bertujuan untuk menunjang pengembangan fungsi kawasan di Teluk Ambon sesuai dengan Tata Ruang Kota Ambon, dimana Poka-Rumah Tiga sebagai kawasan pendidikan dan Durian Patah-Telaga Kodok sebagai kawasan Permukiman.<br /> Jembatan ini juga berfungsi menunjang sistem jaringan jalan yang telah ada khususnya pada Jazirah Leihitu.<br /> Jembatan Merah Putih diharapkan dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari kota Ambon menuju Bandara Pattimura yang berkisar 35 Km dan sebaliknya, sehingga biaya operasi kendaraan dapat berkurang.<br /> Selama ini harus ditempuh selama 60 menit dengan memutari Teluk Ambon. Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal penyeberangan (<em>ferry</em>) antara Poka dan Galala dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, ditambah waktu antri.<br /> Secara teknis, panjang jembatan tersebut adalah 1.140 m yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu: Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka sepanjang 520 m, Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala sepanjang 320 m, dan jembatan utama sepanjang 300 m yang merupakan tipe jembatan khusus, sistem beruji kabel atau <em>cable stayed</em>, dengan jarak antar pilon sepanjang 150 m.<br /> Jembatan Merah Putih ini dimulai pembangunannya sejak tanggal 17 Juli 2011 dan membutuhkan total biaya sebesar Rp. 772,9 Miliar. Dana tersebut termasuk biaya untuk pembangunan bangunan pelengkap yaitu <em>Underpass </em>Jalan Sudirman sebagai tempat berputar kendaraan yang dari dan menuju ke Jembatan Merah Putih. (sony)</span></div>

Jembatan Merah Putih Ditargetkan Rampung Akhir Januari 2016

Ambon - Gempa berkekuatan 5,3 SR yang mengguncang Kota Ambon  Rabu (29/12) menyebabkan tertundanya penyambungan bentang tengah Jembata...

Read more »