Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bersama Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Hungaria, Peter Szijjarto membahas investasi di bidang air minum, di Jakarta, Senin (1/2).
Turut hadir Sekjen PUPR Taufik Widjoyono, pejabat di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu Dirjen Cipta Karya Andreas Suhono, Sesditjen Cipta Karya Rina Agustin Indriani, Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dwityo Akoro Soeranto dan Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Mochammad Natsir.
Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Nementh, Peter Szijjarto di Jakarta, Senin (1/2) mengatakan pemerintah Hungaria tertarik untuk investasi di bidang penyediaan air minum. Dalam rangka menjalin kerjasama tersebut, Menteri PU dan Menteri Pembangunan Pedesaan dengan Pemerintah Hungaria bahkan telah melaksanakan MoU pada 2013.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan penyediaan air minum melalui IKK (Ibu kota Kecamatan) dan 10 juta Sambungan Rumah (SR) menjadi salah satu program prioritas Kabinet Kerja. "IKK menjadi prioritas dan kami diamanahkan oleh Presiden RI, selanjutnya adalah program 10 juta SR,” katanya.
Kegiatan IKK Water Supply Program and Small Scale Water Treatment Plant for Water Scarcity merupakan kegiatan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum di 34 lokasi IKK dengan kapasitas 20-40 liter per detik. Kegiatan IKK tersebut rencananya akan didanai pinjaman luar negeri Pemerintah Hungaria senilai US$50 juta dan pinjaman tersebut selanjutnya dihibahkan kepada pemerintah daerah (pemda).
Sementara, Dwityo mengatakan bahwa selain penyediaan air minum, Pemerintah Hungaria juga tertarik di bidang air limbah. Investor Hungaria akan bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta membuat pengembangan air limbah terpusat sewerage system seperti yang pemerintah pusat bangun di Bali. (ind)
Post a Comment