Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono mengungkapkan instansinya hingga 5 tahun ke depan telah merencanakan untuk membangun proyek-proyek infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang dapat dijadikan kesempatan investasi bagi para investor. Besarnya investasi yang ditawarkan mencapai 931 Triliun. Pagu tahun ini sebesar 118,5 Triliun. Proyek yang ditawarkan meliputi proyek jalan dan jembatan sebesar Rp 278.177 Milyar, Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp 361.561 Miliar, proyek air minum, sanitasi sebesar Rp 128.106 Miliar serta bidang perumahan sebesar Rp 184.663 Miliar.
“’Proyek –proyek SDA dikhususkan bagi ketahanan pangan nasional. Dana yang tersedia kami peruntukkan untuk membangun 49 waduk baru, 1 juta jaringan irigasi dan rehabilitasi (2,2) juta jaringan irigasi,”papar Menteri PUPR saat menjadi narasumber dihadapan Investor yang bernaung dibawah Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), Rabu malam (2/9) di Jakarta.
Menurut Basuki, dengan akan dibangunnya waduk-waduk baru diharapkan nantinya mampu menjamin pasokan air untuk irigasi menjadi sekitar 19 – 20 persen untuk menjamin pola tanam lebih banyak. Bila saat ini ada daerah irigasi yang kekeringan mungkin itu di luar irigasi yang dijamin waduk. Bila irigasi dijamin waduk paling hanya 30% nya yang terkena kekeringan. Hingga kini dari 7,1 juta hektar lahan irigasi, yang dijamin airnya dari waduk masih dibawah 1 juta ha.
“bukan saya mengecilkan prediksi EL – Nino. Tapi terkadang prediksi itu kan bisa meleset. Buktinya di Sumbawa kemarin diguyur hujan lebat,” ungkapnya.
Dibidang bina marga, jalan baru yang akan dibangun mencapai 2.650 km. 800 km diantaranya untuk jalan perbatasan (Kalbar – Kalut. NTT – Timor Leste, Papua – PNG). Infrastruktur jalan di kawasan perbatasan harus lebih baik dari negara tetangga.Untuk itu pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 2 Triliun untuk jalan perbatasan dan Rp 700 Miliar untuk membangun kawasan pintu perbatasan dan masih akan diteruskan pada tahun 2016, tambah Menteri Basuki.
Dibidang cipta karya, pemerintah juga memfokuskan pada penyediaan air minum, sanitasi dan kawasan kumuh. Lima tahun ke depan permasalahan ini harus dituntaskan. “ Di Tangerang yang letaknya hanya beberapa kilo dari ibu kota masih ditemui masyarakat yang menggunakan jamban di halaman rumahnya. Nah tugas kita untuk menyediakan sanitasi yang lebih baik,”tuturnya.
Dibidang perumahan, backlog diperkirakan masih 13,5 juta unit. Dari program sejuta rumah yang dicanangkan 600 ribu unit diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sisanya diharapkan dapat ditutup melalui pembanagunan rumah susun milik (rusunami). Disisi lain, anggaran yang tersedia sebesar Rp 5 Triliun telah habis untuk pembangunan 78 ribu unit rumah bagi MBR melalui fasilitas likuiditas penyediaan perumahan (FLPP).
Lebih jauh Menteri PUPR menambahkan, trans Papua harus rampung tahun 2018. Ruas Sorong – Meuroke harus tersambung guna menurunkan harga pangan yang relative sangat tinggi. Disatu sisi, penyerapan keuangan masih rendah. Hasil emonitoring tercatat pukul 16.00 WIB baru sekitar 33,03% atau senilai Rp 39 Triliun. Padahal akhir Agustus masih 31,90 persen dandiprediksikan akhir tahun tembus sekitar 93% dari total pagu senilai Rp 118 Triliun yang dialokasikan untuk Kementerian PUPR tahun ini.
Untuk persiapan pelaksanaan kegiatan Tahun 2016, Ditjen Bina Marga telah melakukan lelang sebanyak 61 paket pekerjaan senilai Rp3,7 Triliun. Diharapkan memasuki awal tahun (2016) DIPA berlaku efektif langsung tandatangan kontrak sehingga penyerapan bisa lebih cepat. (Sony)
Biro Komunikasi Publik