Tambora Menyapa Dunia, berikut tema yang diangkat oleh Kongres International Federation Landscape Architects (IFLA) yang bertepatan dengan waktu peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora di Sumbawa pada tanggal 7 September. Tema ini diangkat selain untuk memperingati kejadian yang maha dahsyat tersebut, juga dibutuhkannya suatu model perencanaan, desain, pembangunan dan pengelolaan atas lansekap pegunungan dan gunung-gunung berapi yang dapat menonjolkan potensi fisik, visual, dan sosiokultural yang dimilikinya secara berkelanjutan dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat yang berkehidupan di daerah tersebut.
Acara ini dihadiri langsung oleh President dari IFLA WORLD, Prof. Kathryn Moore yang menjadi salah satu Keynote Speaker dan sekaligus membuka serta meresmikan berlangsungnya IFLA Asia Pacific Congress dengan memukul gendang sebagai simbolis. Selain itu kongres ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Infrastuktur Wilayah Kementerian PUPR Hermanto Dardak, Presiden IFLA Asia Pasifik Region Datuk Ismail Ngah, Presiden ISLA Siti Nurisjah, Direktur Penggunaan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Konservasi hutan Bambang Suprianto, serta Kepala Badan Geofisik dan Vulkanologi Indonesia Surono.
“Indonesia telah memiliki Anjungan Cerdas dan 47.000 rute nasional yang sepanjang rute tersebut masing-masing memiikilandmark infrastruktur, seperti gunung berapi dan gunung-gunung lainnya di Indonesia. Landmark tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas Gardu Pandang, sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di Indonesia beserta struktur lansekap di landmark tersebut. Kami juga memiliki tempat istirahat (rest area) dengan tata letak tampilan lansekap yang baik di daerah tersebut, sekaligus sebagai media promosi produk lokal sehingga dapat meningkatkan penjualan komoditas lokal di daerah tersebut. Kami ingin mempromosikan bagaimana sebenarnya infrastuktur dapat membangun lingkungan di daerah tersebut, sehingga ketika pengunjung datang ke rest area tersebut, mereka juga dapat memahami informasi tentang areanya,” papar Dardak sebagai salah satu keynote speaker di acara yang di Hotel Lombok Raya, Mataram tersebut.
Tidak hanya menjadi keynote speaker di IFLA Asia Pacific Congress, Hermanto Dardak juga mendapatkan penghargaan menjadi anggota kehormatan Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.29/sk/PNIALI/IX/2015. Penghargaan ini diberikan oleh Pengurus Nasional Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia Siti Nurisyah.
Dalam kesempatan ini, Dardak juga berterima kasih karena telah diundang di forum yang sangat penting ini, sekaligus menyampaikan harapannya ke depan agar seluruh pihak dapat bekerja sama dalam pengembangan sektor dan infrastuktur khususnya di Indonesia. (humasbpiw/RSP/INI).
Biro Komunikasi Publik
Post a Comment