Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono melakukan kunjungan lapangan dengan menyaksikan berakhirnya pengeboran di lokasiarriving shaft di Jalan Oto Iskandar Dinata (Otista) III, sekaligus melihat lokasi pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung di Kampung Pulo Jatinegara, Senin (12/10). Dalam kunjungan lapangan tersebut, turut hadir Anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soejono, Dirjen SUmber Daya Air (SDA) Mudjiadi dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T. Iskandar.
Pembuatan sudetan ini memang bertujuan mengatasi masalah banjir di ibukota Jakarta. Selain sudetan ini, juga dilakukan normalisasi Kali Pesanggarahan, Angke, Sunter, dan Ciliwung, dan pengerjaan JEDI (Jakarta Emergency Dredging Initiative).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat melaksanakan kunjungan lapangan tersebut mengatakan, pekerjaan pembangunan ini dengan membuat sudetan yang menghubungkan kawasan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur. Pekerjaan ini disebut dengan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke KBT.
“ Dengan kegiatan pembangunan sudetan yang dilakukan mulai 19 Desember 2013 lalu, diharapkan bisa mengatasi banjir besar di Jakarta yang pada tahun 2013 lalu yang menimpa di Ibukota DKI Jakarta”, harapnya.
Menurut Basuki, setelah pembebasan ini selesai, mudah-mudahan pengendalian banjir sungai Ciliwung dapat dilaksanakan. Pelaksanaannya seperti kita ketahui ini adalah konsorsium antara dari KJE Jepang dengan PT. Wijaya Karya. “Dengan pekerjaan ini kita bisa memperoleh ilmu tentang pekerjaan bawah tanah.” kata Basuki.
Anggota Komisi DPR anggota komisi V, Nursyirwan Soejono saat mendampingi Menteri PUPR mengatakan, pada tahun 2013 saat banjir melanda di Jakarta untuk memutuskan apa saja yang akan di lakukan untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta. “Salah satu yang diputuskan pada waktu itu yaitu adalah membuat sudetan ini”, tuturnya.
Dikatakan Nursyirwan, dirinya mengucapkan apresiasi kepada Kementerian PUPR dibawah kepemimpinan Basuki Hadimuljono beserta jajaran SDA yang menerima titipan program lama untuk menyelamatkan banjir DKI Jakarta ini.
Sementara itu kepala Balai Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane T. Iskandar mengatakan, kegiatan pembangunan sudetan kini sudah mencapai sekitar 54,37 persen. Panjang sudetan yang sampai kini sudah diselesaikan mencapai 564 meter (line 1 & line 2) dari 1,27 km panjang sudetan yang direncanakan.
Menenurutnya, hingga Oktober 2015, line ke-2 sudah tembus pengeborannya dari outlet di Kebon Nanas Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan jatinegara, Jakarta Timur ke titik temu atau arriving shaft di jalan Otista III, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Sebagai informasi bahwa, pembangunan sudetan ini terbuat dari pipa besar yang masing-masing berdiameter dalam 3,5 meter dan diameter luar 4,05 meter. Dan secara keseluruhan kegiatan percepatan pembangunan Pengendalian Banjir atau sudetan ini akan rampung pada bulan Desember 2016 dan rencananya mulai di operasikan pada tahun 2017. Disamping itu pekerjaan yang dibiayai APBN sebesar 492 miliar ini dapat mengalirkan sebagian debit banjir Kali Ciliwung sebesar 60 m3/detik.
Normalisasi Kali Ciliwung
Pada kesempatan yang sama Menteri Basuki Hadimuljono berkesempatan untuk meninjau pekerjaan Normalisasi Kali Ciliwung yang mulai dikerjakan pada tahun 2013, diharapkan selesai pada Desember tahun 2016 dengan menggunakan dana APBN sekitar 1,18 triliun.
Menurut Basuki, normalisasi ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai Ciliwung menjadi kondisi normal, yaitu 35-50 meter, perkuatan tebing, pembangunan tanggul, pembangunan jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang sisi Kali Ciliwung, meningkatkan kapasitas tamping alir dari 200 m3/detik menjadi 570 m3/detik serta penataan kawasan di sekitar Kali Ciliwung.
Pekerjaan normalisasi ini akan melintas di kelurahan-kelurahan di DKI Jakarta yaitu Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, kampong Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, cawang, Pegadegan, Rawa Jati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, jagakarsa, dan Pasar Minggu. (Iwn)
Biro Komunikasi Publik