Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menerima General Manager Of Concessional Loan Departement of China Exim Bank, Mr. Jing Juhua di ruang kerjanya, Selasa (13/10). Kedatangan Mr. Jing Juhua menemui Menteri Basuki untuk memberikan penjelasan terkait pinjaman Pemerintah China untuk pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia, khususnya proyek jalan tol. Prinsipnya Bank Exim China bersedia untuk segera mencairkan pinjaman yang dimintakan namun dibutuhkan pembicaraan antara kedua pemerintah.
Menteri PUPR berkeinginan usulan yang telah disampaikan khususnya untuk 4 paket proyek tol dapat segera dicairkan. Dana itu sangat dibutuhkan guna mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia. Adapun 4 paket proyek tol dimaksud adalah Manado – Bitung (80 juta U$), Balikpapan – Samarinda (80 juta U$), Solo – Kertosono (200 juta U$), dan Cisumdawu phase II (235 juta U$). Ke-4 paket ini sesungguhnya pernah diusulkan tahun lalu. Namun tahun ini diusulkan kembali dengan maksud untuk mempercepat agar pinjaman segera cair.
“Kami butuh waktu 3 bulan untuk mempelajari dan mencairkan setiap usulan proyek yang masuk. Tempo (jangka waktu) itu kami rasa termasuk cepat dalam suatu pinjaman sebuah proyek. Indonesia bisa membandingkan dengan lembaga pinjaman lain,” ungkap Mr. Jing Juhua.
Ditegaskan, pihak Exim Bank sudah mempelajari beberapa usulan bantuan yang masuk dari pemerintah Indonesia. Semua usulan yang masuk kami pelajari. Termasuk usulan yang baru 3 hari lalu masuk. Dan kami berusaha akan mempercepat cairnya bantuan, asalkan terlebih dulu ada pembicaraan serius antar pemerintah. Mr. Jing menambahkan evaluasi terhadap usulan pinjaman butuh waktu 3 bulan. Namun semuanya dapat dibicarakan kembali bila terjadi hambatan.
“Kuncinya saya minta agar proses pencairannya dapat dipercepat. Seperti halnya masalah pembebasan lahan. Saya ingin segera dapat dipercepat,”tegas Basuki Hadimoeljono. (Sony).
Post a Comment