GuidePedia

0


SEMARANG – Memasuki musim kemarau, per akhir Juni ini, lima dari 39 waduk di Jateng mengering. Debit air di 10-15 waduk lainnya diperkirakan akan habis pada Agustus mendatang. Tiga dari lima waduk yang kering berada di Sragen, Waduk Brambang, Blimbing, dan Botok.
Dua waduk lain yang mengering Waduk Gunungrowo Pati dan Waduk Sanggeh Grobogan. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng Prasetyo Budie Yuwono mengatakan, keringnya lima waduk tersebut belum mengganggu suplai air untuk pertanian.
Kecuali, Waduk Gunungrowo yang sejak beberapa bulan lalu dikeringkan lantaran ada kebocoran. Untuk mengantisipasi, BBWS Pemali Juana sudah membuat sumur pantek dan saluran suplesi dari Waduk Gembong, kata Prasetyo, Selasa (30/6).
Dinas PSDA memperoleh laporan jika ada persoalan air di wilayah Pati. Lantaran ada demplot pertanian yang tidak mendapat aliran air dan dikhawatirkan gagal panen. Sebagai upaya penyelamatan, diambilkan air dari Waduk Kedungombo. Namun, aliran ini akan dihentikan per 1 Juli. Cadangan air Kedungombo akan digunakan untuk masa tanam pertama (MT I) 2016 pada Oktober nanti.
Laporan juga diterima dari masyarakat pemilik area sawah irigasi di Kecamatan Siwalan, Pekalongan dan diatasi dengan memompa air dari Kali Sragi. Yang jadi persoalan mungkin air bersih di pemukiman sekitar waduk yang sudah mengering. Kalau sejauh ini, untuk pertanian bisa diatasi, lanjutnya.
Puso
Meski kini belum ada pertanian yang terganggu, namun beberapa bulan ke depan diperkirakan akan terjadi. Diperkirakan, ada 10-15 waduk ukuran kecil yang akan kering mulai Juli- Agustus nanti.
Sementara debit air waduk besar masih tersisa untuk cadangan MT I, di antara Waduk Kedungombo Boyolali-Sragen, Gajah Mungkur Wonogiri, Rawa Pening Kabupaten Semarang, Mrica Banjarnegara, Sempor Kebumen, Wadaslintang Wonosobo, Cacaban Kabupaten Tegal, dan Malahayu Brebes.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Jateng, Suryo Banendro mengatakan, musim kemarau menyebabkan lahan pertanian dilanda kekeringan, seperti di wilayah Semarang, Grobogan, Pati, Rembag, Blora, dan Sukoharjo. Namun, dia tak menyebutkan berapa luas lahan yang mengering.
Dari lahan pertanian yang sudah mengalami kekeringan, lanjut Suryo, sudah ada 10 hektare yang mengalami puso, di daerah Pati. Namun jumlah lahan yang puso lebih sedikit dari tahun lalu yang mencapai 2.900 hektare. Kami terus berkoordinasi dengan Dinas PSDA agar bisa menyuplai air saat ada laporan kekeringan, ujar Suryo.

Biro Komunikasi Publik

Post a Comment

 
Top