GuidePedia

0


Pada prinsipnya apapun halnya seperti di Negara Indonesia ini, apapun keputusan pengelolaan itu tidak bisa ditunda salah satunya seperti kita ketahui adalah kontruksi yang tergantung dengan alat berat. Kalau kita tidak bisa memiliki data base yang baik tentunya akan menghasilkan kontruksi yang tidak baik.
“Bagaimana kita bisa  membuat keputusan yang sangat tepat apabila tidak membuat database yang baik”, kata Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Kontruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yaya Supriatna yang mewakili Direktur Jenderal Bina Kontruksi Kementeriaan PUPR Yusid Toyib saat membuka sekaligus memberikan arahan pada acara Workshop Registrasi Alat Berat Kontruksi Untuk mendukung Pembangunan Infrstruktur di Indonesia, Selasa (11/8), di Jakarta.
Ke depan menurut Yaya Supriatna,  ketika kita menggunakan alat berat berarti otomatis harus terregistrasi tentunya dengan dilengkapi database. 
“Registrasi inilah nantinya untuk mengetahui kapasitasnya seperti apa, kondisinya seperti apa, dan kemudian ada di mana. “Sehingga kita dalam mengerjakakan kontruksi dapat dengan mudah untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan baik”, kata Yaya.
Tujuan diselenggarakannya Workshop ini adalah untuk melakukan pendataan registrasi alat berat kontruksi yang didedikasikan salah satunya adalah untuk mendukung percepatan infrastruktur di Indonesia..
Acara ini menampilkan beberapa narasumber anatara lain: Harry Purwantara dari LPJKN dengan materinya “Kesiapan BUJKN Untuk Meregistrasikan Alat Berat Kontruksi Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Infrastruktur di Indonesia”, Syahrial Ong Ketua APPAKSI dengan materi “Kesiapan Anggota APPAKSI untuk Meregistrasikan Alat Berat Kontruksi Dalam Rangka Mendukung Pekerjaan Infrastruktur di Indonesia, kemudian Togar Simatupang dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan materi “ Urgensi Registrasi Alat Berat Kontruksi Dalam Penguatan Sistem Pasok Alat Berat Kontruksi Nasional. (Iwn)
Biro Komunikasi Publik

Post a Comment

 
Top