GuidePedia

0
KARAMBA: Petani karamba di Waduk Cengklik resah menyusul makin berkurangnya air di waduk. Kondisi air yang semakin dangkal dan keruh akibat kemarau, membuat pertumubuhan ikan kurang bagus dan rawan mati. 











BOYOLALI – Menyusutnya volume air Waduk Cengklik akibat kemarau, membuat resah para petani ikan karamba. Mereka khawatir bila air di waduk terus menyusut, maka air di karamba akan semakin keruh karena bercampur dengan lumpur dan sedimentasi. Kondisi itu menghambat pertumbuhan ikan di dalam karamba, bahkan bisa mengakibatkan kematian ikan.

Winaro (40), salah satu petani karamba di Waduk Cengklik, warga Sobokerto, Ngemplak, kemarin menyebutkan, idealnya kedalaman air untuk ikan di karamba adalah tujuh meter. Saat ini, akibat kemarau air di waduk terus menyusut. Di bagian barat waduk, elevasi air tinggal sekitar 1 meter, sedangkan di bagian tengah dan timur, paling dalam hanya tiga sampai empat meter.

“Karena air di waduk terus menyusut dan semakin keruh, pertumbuhan ikan di karamba tidak bagus. Misalnya untuk ikan Nila Merah yang sudah berumur tiga bulan dan siap panen. Biasanya, empat ekor ikan sudah mencapai satu kilogram. Tapi saat ini belum sampai. Butuh enam sampai tujuh ekor ikan untuk mencapai berat satu kilogram,” ujar Winarno saat dijumpai, Senin (10/8).

Berat ikan sebenarnya masih bisa bertambah jika petani karamba bersedia bersabar satu bulan lagi. Namun hal itu akan menelan waktu dan biaya pakan yang lebih besar. Petani tak ingin merugi. Warkasno (27), petani karamba lainnya menambahkan, ada sejumlah petani karamba yang saat ini terpaksa sudah panen dengan bobot ikan yang lebih ringan. Mereka berharap bisa mengembalikan modal awal.

“Beberapa hari ini, sejumlah pemilik karamba ada yang sudah mulai panen menyusul makin berkurangnya air di waduk. Mereka tidak ingin mengambil resiko lebih lama lagi. Sebab selain pertumubuhan ikan krang bagus, juga sudah ada ikan yang mulai mati karena air semakin keruh dan menyusut.” Di wilayah Waduk Cengklik sendiri saat ini ada lebih dari 200 petani karamba yang tersebar disisi barat dan timur. Mereka membudidayakan ikan nila, tombro dan lele.

Sumber : Suara merdeka.com

Post a Comment

 
Top