Pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja di Kabupaten Bandung di mulai hari ini (10/9). Acara Groundbreaking yang dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Komisi V Yudi Widiana, Anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soedjono, dan Dirjen Bina Marga Hediyanto Husaini menandai dimulainya konstruksi jalan tol sepanjang 8,15 Km tersebut.
Menteri Basuki mengatakan, groundbreaking ini menandakan, walaupun ada pelemahan ekonomi namun pembangunan terus berjalan. "Groundbreaking ini menandakan walaupun ada pelemahan ekonomi kita namun pembangunan terus berjalan, terbukti kemarin telah di groundbreaking LRT dan hari ini tol Soroja," tutur Menteri Basuki.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa pemerintah dalam rangka menggerakan ekonomi tidak hanya membangun infrastruktur yang terbilang besar seperti jalan tol, namun setelah GB tersebut Menteri Basuki akan melaksanakan MoU dengan PT. Pindad dan membeli alat berat sebanyak 500 unit untuk dibagikan kepada pemerintah daerah di Indonesia. Selain itu juga disiapkan jembatan gantung sebanyak 100 unit untuk dirakit bersama rakyat di desa-desa yang membutuhkan.
"Jembatan gantung tersebut akan di install bersama masyarakat di desa desa yang membutuhkan seperti terlihat di media, banyak anak-anak sekolah yang kesulitan nyebrang sungai untuk sampai di sekolahnya," tambah Menteri Basuki.
Disebutkan bahwa jalan tol Soreang-Pasir Koja akan menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung serta terkoneksi dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi. Jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp 1,51 triliun tersebut diharapkan akan merangsang pelaku usaha untuk berinvestasi, sebagaimana yang terjadi pasca pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan, saat ini mulai banyak dibangun fasilitas pendukung bisnis di kawasan tersebut.
Sebagai informasi, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Soreang-Pasir Koja telah ditandatangani pada 4 September 2015. Menteri PUPR memberikan apresiasi kepada PT Citra Marga Lintas Jabar selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol tersebut yang telah berkomitmen untuk memulai pelaksanaan konstruksi jalan tol ini meskipun saat ini pengadaan tanah belum selesai seluruhnya.
"Saya percaya kapasitas investor dan anggota konsorsium, Walikota dan Bupati bisa melaksanakan pembangunan tol ini, Bismillah, kita mulai bersama kita menjadi satu tim untuk melaksanakan tol Soroja ini," tambah Menteri Basuki.
Jalan tol tersebut diharapkan menjadi jalan tol berkualitas terbaik dengan memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan juga lingkungan sehingga dapat dijadikan contoh untuk pembangunan jalan tol lain, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.
Sementara itu Direktur Utama PT. Citra Marga Lintas Jabar Bagus Medi menargetkan pada September 2016, tol yang memiliki masa konsesi selama 45 tahun ini sudah dapat beroperasi. Meski tidak mudah, lanjut Bagus, target ini akan bisa tercapai bila mendapat dukungan dari semua pihak, terutama Pemerintah Daerah mengingat hingga saat ini masih ada 10 persen lahan yang belum dibebaskan. Penyelesaian jalan tol tepat waktu sangat diharapkan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI yang akan diadakan di Jawa Barat pada September 2016.
"Syukur syukur kalau dalam 1-2 bulan ke depan, lahannya telah bebas 100 persen, jadi proyek bisa digenjot pengerjaan dan penyelesaiannya, sehingga tol ini bisa digunakan untuk kepentingan PON," tutur Bagus.
PT. CMLJ merupakan Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium PT CMNP, PT Wika dan PT Jasa Sarana setelah berhasil memenangkan tender yang ditetapkan berdasarkan surat penetapan pemenang Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol, nomor: KU.03.01-Mn/503 yang di tandatangani oleh Menteri PUPR tertanggal 25 Juni 2015.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR mengajak Gubernur Jawa Barat, Walikota dan Bupati Bandung beserta jajarannya untuk senantiasa mendukung dan mendorong proses pengadaan tanah agar proses pengadaan tanah dapat terlaksana sesuai jadwal yang direncanakan sehingga pembangunannya dapat selesai tepat waktu dan tepat biaya. (nrm/kompubm)
Biro Komunikasi Publik
Menteri Basuki mengatakan, groundbreaking ini menandakan, walaupun ada pelemahan ekonomi namun pembangunan terus berjalan. "Groundbreaking ini menandakan walaupun ada pelemahan ekonomi kita namun pembangunan terus berjalan, terbukti kemarin telah di groundbreaking LRT dan hari ini tol Soroja," tutur Menteri Basuki.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa pemerintah dalam rangka menggerakan ekonomi tidak hanya membangun infrastruktur yang terbilang besar seperti jalan tol, namun setelah GB tersebut Menteri Basuki akan melaksanakan MoU dengan PT. Pindad dan membeli alat berat sebanyak 500 unit untuk dibagikan kepada pemerintah daerah di Indonesia. Selain itu juga disiapkan jembatan gantung sebanyak 100 unit untuk dirakit bersama rakyat di desa-desa yang membutuhkan.
"Jembatan gantung tersebut akan di install bersama masyarakat di desa desa yang membutuhkan seperti terlihat di media, banyak anak-anak sekolah yang kesulitan nyebrang sungai untuk sampai di sekolahnya," tambah Menteri Basuki.
Disebutkan bahwa jalan tol Soreang-Pasir Koja akan menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung serta terkoneksi dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi. Jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp 1,51 triliun tersebut diharapkan akan merangsang pelaku usaha untuk berinvestasi, sebagaimana yang terjadi pasca pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan, saat ini mulai banyak dibangun fasilitas pendukung bisnis di kawasan tersebut.
Sebagai informasi, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Soreang-Pasir Koja telah ditandatangani pada 4 September 2015. Menteri PUPR memberikan apresiasi kepada PT Citra Marga Lintas Jabar selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol tersebut yang telah berkomitmen untuk memulai pelaksanaan konstruksi jalan tol ini meskipun saat ini pengadaan tanah belum selesai seluruhnya.
"Saya percaya kapasitas investor dan anggota konsorsium, Walikota dan Bupati bisa melaksanakan pembangunan tol ini, Bismillah, kita mulai bersama kita menjadi satu tim untuk melaksanakan tol Soroja ini," tambah Menteri Basuki.
Jalan tol tersebut diharapkan menjadi jalan tol berkualitas terbaik dengan memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan juga lingkungan sehingga dapat dijadikan contoh untuk pembangunan jalan tol lain, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.
Sementara itu Direktur Utama PT. Citra Marga Lintas Jabar Bagus Medi menargetkan pada September 2016, tol yang memiliki masa konsesi selama 45 tahun ini sudah dapat beroperasi. Meski tidak mudah, lanjut Bagus, target ini akan bisa tercapai bila mendapat dukungan dari semua pihak, terutama Pemerintah Daerah mengingat hingga saat ini masih ada 10 persen lahan yang belum dibebaskan. Penyelesaian jalan tol tepat waktu sangat diharapkan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI yang akan diadakan di Jawa Barat pada September 2016.
"Syukur syukur kalau dalam 1-2 bulan ke depan, lahannya telah bebas 100 persen, jadi proyek bisa digenjot pengerjaan dan penyelesaiannya, sehingga tol ini bisa digunakan untuk kepentingan PON," tutur Bagus.
PT. CMLJ merupakan Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium PT CMNP, PT Wika dan PT Jasa Sarana setelah berhasil memenangkan tender yang ditetapkan berdasarkan surat penetapan pemenang Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol, nomor: KU.03.01-Mn/503 yang di tandatangani oleh Menteri PUPR tertanggal 25 Juni 2015.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR mengajak Gubernur Jawa Barat, Walikota dan Bupati Bandung beserta jajarannya untuk senantiasa mendukung dan mendorong proses pengadaan tanah agar proses pengadaan tanah dapat terlaksana sesuai jadwal yang direncanakan sehingga pembangunannya dapat selesai tepat waktu dan tepat biaya. (nrm/kompubm)
Biro Komunikasi Publik
Post a Comment