GuidePedia

0
Pada hari kedua penyelenggaraan The Sixth Asia Pacific Urban Forum (APUF 6),  diselenggarakan The 10th Asian City Journalist Conference yang mengangkat tema “Kota-kota di Asia dan Pembangunan Kota Berkelanjutan” di Hotel Fairmont Jakarta (20/10). Sebagai panelis, hadir lima orang jurnalis yang berasal dari negara asia termasuk dua diantaranya dari Indonesia yang berbagi pengalaman terkait aktivitas mereka dibidang pembangunan perkotaan dan mendiskusikan tentang jurnalisme kota yang lebih baik.
Kelima jurnalis tersebut yakni Thalekkara Krishnan Arun, Opinion Editor The Economic Times New Delhi India, Lixin Wan, Associate Opinion Editor Shanghai Daily China, Akihisa Nonaka, Bangkok bureau Chief Nishinippon Newspaper Jepang, Evi Mariani Sofian, Head Editor Metropolitan Jakarta Post Indonesia dan Dahono Fitrianto, Head Editor Metropolitan Kompas dengan dipandu oleh Bruno Dercon dari UN-Habitat.
Dalam diskusi yang berlangsung satu jam, para jurnalis menyampaikan pandangan dan masukannya kepada APUF mengenai pembangunan perkotaan ke depan. Evi Mariani Sofian, Head Editor Metropolitan Jakarta Post       mengatakan akan lebih baik kedepan APUF untuk lebih banyak mengundang masyarakat, karena bila berbicara mengenai kesenjangan, pembangunan inklusif dan berkelanjutan di Kota Jakarta sudah dilakukan, namun diluar Kota Jakarta tidak ada pembangunan inklusif dan berkelanjutan. “Kedepan APUF akan memperkecil gap ini.”kata Evi.
Sementara Lixin Wan menyampaikan pandangannya bahwa harus diuji lagi pentingnya urbanisasi untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan karena terkadang keduanya bertentangan. “Kita harus buat lebih jelas. Misalnya keberlanjutan sekarang lebih dari ratusan sasaran, kita harus buat prioritas. Selain itu tidak lagi bisa menggambarkan kondisi global hanya pertentangan antara si kaya dan miskin, terlalu simple.” Ujarnya. Lixin Wan juga mendorong agar pemerintah lokal harus mendorong penggunaan transportasi umum dibanding mobil pribadi.
Federico Restrepo, peserta pelatihan jurnalis kota muda APUF Youth yang mendapatkan kesempatan menyampaikan pandangannya pada diskusi tersebut mengatakan kehadiran media sosial memudahkan masyarakat menyampaikan cerita mengenai kota mereka. “Ambil gambar, tulis dan unggah mengenai apa yang salah tentang kotanya” jelas Federico. Hal tersebut akan mendorong kepedulian masyarakat dan para pengambil keputusan untuk melakukan perubahan.  
The Asian City Journalist Conference dilaksanakan setiap tahun sejak 2006 dengan tujuan untuk mengajak jurnalis di Asia salin bertukar opini dan pengetahuan mengenai topik penting seputar urbanisasi dan membangun jaringan diantara media. (gus)       

Post a Comment

 
Top