GuidePedia

0
Kewajiban negara memberikan akses air minum yang aman dan sanitasi yang layak untuk 100% penduduk Indonesia akan didukung dengan program nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Dalam kurun 2008-2016, melalui Pamsimas Tahap I sampai III, sebanyak 11 juta jiwa penduduk Indonesia akan menikmati akses perpipaan dan non perpipaan terlindungi, serta prasarana dan sarana dasar sanitasi berbasis masyarakat di perdesaan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Andreas Suhono, mengharapkan komitmen dari pemerintah kabupaten untuk mendukung persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas III di wilayahnya. Dukungan tersebut penting untuk mencapai universal access layanan air minum dan sanitasi pada 2019 sesuai amanat RPJMN 2015-2019.


Pada sosialisasi Pamismas III di Denpasar (1/9/2015), Ditjen Cipta Karya mengundang sebanyak 190 kabupaten yang belum menjadi lokasi program Pamsimas III. “Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen pelaku kebijakan di daerah terkait dengan pembangunan air minum dan sanitasi yang merupakan tanggung jawab dan urusan wajib daerah,” ungkap Andreas.
Andreas menambahkan, peningkatan yang dituntut untuk mencapai universal access selama 5 tahun ke depan sangat signifikan, yaitu sekitar 30% atau 6% per tahun peningkatan akses aman air minum secara nasional. Sasaran universal access  tersebut terdiri atas 60% akses aman air minum melalui jaringan perpipaan dan 40% akses aman air minum melalui bukan jaringan perpipaan terlindungi, serta tercapainya 100% PDAM sehat.


“Upaya pencapaian target universal access air minum dan sanitasi tersebut memerlukan upaya kolaboratif semua pihak, baik pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, swasta, dan lembaga mitra,” tegas Andreas.
Pamsimas III dilaksanakan atas dasar keberhasilan dan pembelajaran yang diperoleh dalam pelaksanaan tahap I dan II. Pamsimas III akan dilaksanakan di 15.000 desa yang tersebar di seluruh kabupaten di 33 provinsi mulai 2016. Sebelumnya pada Pamsimas tahap I (2008-2012), sebanyak lebih dari 6 juta jiwa penduduk di 6.865 desa yang tersebar di 110 kabupaten/kota pada 15 provinsi telah mendapatkan akses aman air minum dan sanitasi yang layak. Sedangkan Pamsimas tahap II yang dilaksanakan pada 2013-2016 untuk menunjang pengembangan permukiman yang berkelanjutan di 218 kabupaten/kota yang tersebar di 32 provinsi.
Program Pamsimas III bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah perdesaan yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target universal acess2019 di sektor air minum dan sanitasi, melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.


Terkait dengan tujuan Pamsimas untuk meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat, Pamsimas diharapkan turut menyumbang pengurangan dampak negatif akibat belum optimalnya pembangunan air minum dan sanitasi.


Andreas mengungkapkan kerugian ekonomi mencapai Rp. 57 Triliun atau sekitar 2,3% GDP Indonesia (WSP, 2008). Di bidang kesehatan, Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 29/1000 kelahiran, atau masih di atas target MDGs yaitu 23/1000 kelahiran, tingginya angka kejadian diare sebesar 6,7 kejadian/tahun, dan terdapat juga 9 juta anak pendek (stunting) yang mana 17-27% dapat dikurangi dengan sanitasi yang baik (Riskesdas, 2013). (krisna_randal bali/bcr)


Biro Komunikasi Publik

Post a Comment

 
Top