Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, melakukan kunjungan kerja ke Palu, Sulawesi Tengah, 18-19 September 2015. Pada kesempatan ini, Menteri Basuki bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, menyaksikan penandatanganan Paket Pelebaran Jalan dan Penggantian Jembatan Multi Years Contract (MYC) dengan sumber dana APBN 2015-2018 di Provisi Sulawesi Tengah. Dalam kesempatan ini Menteri Basuki di dampingi Direktur Jembatan, Hedi Rahadian, Direktur Jalan Bebas , Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Subagyo, Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi Jembatan, Solo Riyadi Limbong dan Kepala Dinas PU Sulteng, Syaifullah Djaffar.
Acara penandatanganan kontrak 5 paket pekerjaan fisik jalan dan kontrak paket pengawasn yang bersumber dari APBN 2015-2018, menelan biaya total sebesar Rp. 1,3 Trilyun.
Dalam kesempatan ini Gebernur Sulteng, H. Longki Djonggola, mengucapkan rasa terima kasih kepada Menteri Basuki atas perhatian dalam membenahi infrastruktur jalan dan jembatan di Sulawesi Tengah. Diharapkan perbaikan jalan dan jembatan ini mampu meningkatkan mobilisasi orang, barang, logistik dan jasa sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan dunia usaha di Sulteng.
Sementara itu, Menteri Basuki berharap setelah ditanda tangani kontrak ini kita menjadi satu tim dan “argo”-nya sudah mulai berjalan. Untuk itu Menteri Basuki meminta kepada para kontraktor dan pengawas untuk segera melaksanakan tugas masing-masing.
Menteri Basuki juga menegaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan pekerjaan paket ini. Pertama, pelaksanaan harus dilakukan gerak cepat. "Harus dengan langgam rock n roll bukan langgam pop. Jadi cara kita sudah berbeda," ujar Menteri Basuki. Terkait dengan percepatan pekerjaan jalan sepanjang 21 km ini dilakukan dalam 7 hari dengan dua shift. Jadi pekerjaan ini harus selesai lebih cepat. Kalau 21 km diselesaikan dalam waktu 3 tahun itu berarti tidak kerja. “Jadi saya minta selesai lebih cepat dan berkualitas sesuai keinginan Gubernur," tutur Menteri Basuki.
Gubernur Longki berharap khusus ruas jalan Tomata-Beteleme segera dipercepat karena sudah lama sangat didambakan oleh masyarakat untuk segera diperbaiki.
Usai penandatanganan, menteri Basuki melakukan tinjauan ke lapangan melihat kondisi Bendung Irigasi Gumbasa, di kabupaten Sigi dan kota Palu. Bendung irigasi Gumbasa yang dibangun pada 1976 ini mampu untuk mengairi areal persawahan seluas 7.922 hektar.
Selanjutnya Menteri Basuki meninjau kondisi jalan dibukit kebun kopi di kawasan dari kota Palu dan Parigi Moutong. Menteri Basuki meminta kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VI dan Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitas Jalan Daerah untuk melakukan penangan daerah yang rawan longsor. Untuk tahun anggaran 2016 akan diprioritaskan di di lima titik dari 46 titik yang rawan longsor.
Selanjutnya Menteri Basuki meninjau kondisi jalan dibukit kebun kopi di kawasan dari kota Palu dan Parigi Moutong. Menteri Basuki meminta kepada Kepala Balai Jalan VI dan Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitas Jalan Daerah untuk melakukan penangan daerah yang rawan longsor. Untuk tahun anggaran 2016 akan diprioritaskan di di lima titik dari 46 titik yang rawan longsor.
Dari kawasan kebun kopi, menteri meninjau jembatan Dolago yang rencana akan diresmikan Presiden RI Ir. Joko Widodo bersama dengan peresmian Sail Tomini 2015, 19 September 2015. Jembatan Dolago yang terletak di desa Boyantongo ini sebagai jembatan pengganti yang roboh terkena banjir bandang pada Agustus 2012. Jembatan Dolago menghubungkan jalan trans Sulawesi kota Palu dan Poso dengan biaya renovasi sdkitar Rp. 50 milyar. (rudy)
Post a Comment