Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , kembali melakukan peluncuran (launching) lelang dini kegiatan Tahun Anggaran (TA) 2016 tahap II senilai Rp 9,32 triliun. Sebanyak 305 paket penanganan jalan dan jembatan yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dilelangkan pada hari ini, Rabu (30/9), di Kantor Kementerian PUPR Jakarta.
Sebagai informasi, peluncuran lelang dini tahap II kali ini melanjutkan peluncuran sejenis pada Agustus lalu. Pada bulan lalu, Ditjen Bina Marga juga telah melakukan launching dini TA 2016 sebanyak 61 paket dengan nilai Rp 3,71 triliun. Pagu anggaran Ditjen Bina Marga TA. 2016 adalah sebesar Rp. 46 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen PUPR Taufik Widjojono mengatakan, Launching lelang dini tahap 2 Tahun 2016 di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga merupakan salah satu bentuk usaha untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Target akhir pelelangan dini menurutnya, adalah penandatanganan kontrak dengan penyedia jasa yang akan dilaksanakan pada Bulan Januari 2016 setelah dokumen DIPA ditertibkan, sehingga kegiatan fisik dapat di mulai.
Sementera itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hediyanto W. Husaini mengatakan, dengan upaya ini Ditjen Bina Marga telah melakukan pelelangan awal kegiatan 2016 sebanyak 366 paket dengan nilai total Rp 13,03 triliun.
“Pelelangan dini sendiri akan terus dilakukan setiap bulannya hingga akhir 2015,” ungkap Hediyanto.
Strategi pelelangan dini dalam pengelolaan pagu anggaran 2016 merupakan pelaksanaan dari Instruksi Menteri PUPR No. 3 Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2015 dan Pelelangan Dini Tahun 2016 di Kementerian PUPR.
Hediyanto menjelaskan, adapun paket-paket TA 2016 di Lingkungan Ditjen Bina Marga yang akan dilaksanakan lelang dini merupakan paket-paket yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik berasal dari dana Rupiah Murni (RPM) maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Paket-paket tersebut tersebar di 34 provinsi dengan komposisi Rp 8,53 triliun berasal dari RPM dan Rp 787,61 miliar dari SBSN. Nilai lelang yang diluncurkan pada tahap II ini sendiri melebihi nilai yang ditargetkan sebelumnya yaitu sebesar Rp 7,62 triliun. Selanjutnya pada Oktober, November dan Desember akan kembali dilakukan lelang dini TA 2016 masing-masing senilai Rp 8,5 triliun, Rp 5,74 triliun dan Rp 2,76 triliun.
Dari 366 paket yang telah dilelangkan pada tahap 1 dan tahap 2 kali ini, 111 paket diantaranya (dengan nilai total Rp 7,18 triliun) merupakan pekerjaaan penanganan jalan dan jembatan yang nilainya lebih dari Rp 50 miliar. Sedangkan 100 paket (dengan nilai total Rp 3,85 triliun) merupakan pekerjaan yang nilainya antara Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar.
Selain itu ada 86 paket dengan nilai total Rp 1,6 triliun adalah kontrak yang bernilai Rp 10 - 30 miliar dan 69 paket lainnya (Rp 0,4 triliun) adalah pekerjaan dengan nilai kontrak kurang dari Rp 10 miliar.
“Dengan strategi lelang dini yang kita lakukan mulai dari bulan Agustus hingga Desember nantinya, kita rencanakan pada bulan Januari kita sudah menandatangani kontrak paket tahun anggaran 2016 senilai Rp 16,73 triliun,” sebut Dirjen Bina Marga. (Kompu BM/Iwn)