Ketersediaan air Indonesia cukup besar yakni 3,9 triliun m3 per tahun, sementara air yang berhasil ditampung masih jauh dari memadai. Keberadaan 321 bendungan hanya mampu untuk mensuplai air bagi keperluan irigasi sekitar 11% dari total lahan irigasi sekitar 7,4 hektar. Ketersediaan air pada waduk sangat vital karena menjadi sumber pengairan lahan sawah di Indonesia. Dengan demikian nantinya produksi pangan kita akan surplus.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun 49 waduk untuk 5 tahun mendatang. Rencana itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari 5 - 8 persen dari daya tampung air yang ada sekarang sebesar 15 milyar m3.
“Daya saing infrastruktur kita tergolong masih rendah, meskipun 10 terakhir sudah naik peringkatnya.. Namun masih tertinggal dibanding negara-negara lain. Itulah saya diamanati untuk menambah kapasitas daya tampung air dari saat ini 15 milyar m3 menjadi 19 milyar m3. Jadi terdapat energi air yang yang begitu besar namun terlewatkan,”ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara pada Acara Dies Natalis Universitas Trisakti yang ke-50 hari ini di Jakarta (14/11).
Pemerintah juga tengah merencanakan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan memanfaatkan tenaga hidro dari 65 waduk baru. Menurutnya mengembangkan energi air sangat menguntungkan dari sisi biaya yaitu lebih murah. Diperkirakan terdapat potensi listrik hingga 39 Giga Watt dari energy air yang terlewatkan. "Sangat disayangkan pemanfaatannya masih relative kecil yakni sekitar 7 GigaWatt." ujarnya.
Ditambahkan Menteri Basuki, Kementerian PUPR saat ini juga tengah meningkatkan kualitas infrastruktur pada wilayah kawasan perbatasan agar kondisinya layak menjadi pintu terdepan bagi suatu negara. (Sony)
Post a Comment