“Selama ini bendungan yang dibangun oleh Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR adalah bendungan dengan multipurpose yaitu untuk irigasi, penyediaan air baku untuk air minum, pengendalian banjir, PLTA. Namun sebelum membangun bendungan itu tim kami melakukan observasi lapangan untuk memeriksa peluang dan potensinya. Dan kendala yang sering dialami dalam membangun infrastruktur sumber daya air adalah masalah pembebasan lahan yang menyangkut masalah sosial,” jelas Mudjiadi, dalam wawancaranya dengan media news online detik.com, di Jakarta (250915).
Untuk itu kedepannya kita akan memiliki bendungan dengan kapasitas tampungan yang besar seperti bendungan jatiluhur dan bendungan Jatigede yang baru saja dilakukan impounding beberapa waktu yang lalu. Berikut beberapa bendungan yang akan dibangun oleh Direktorat Jenderal SDA, Kementerian PUPR, pada tahun 2016 yaitu Bendungan Rukoh (NAD), Bendungan Sukoharjo (Lampung), Bendungan Kuwil Kawangkoan (Sulut), Bendungan Ladongi (Sultra), Bendungan Ciawi (Jawa Barat), Bendungan Sukamahi (Jabar), Bendungan Leuwikeris (Jabar) dan Bendungan Cipanas (Jabar). Semua bendungan tersebut menggunakan dana APBN.
Lanjut Mudjiadi, delapan bendungan tersebut akan ada penampahan kapasitas tampung dengan volume sebesar 470,55 juta m3, untuk mengairi lahan irigasi seluas 38.400 ha, mereduksi banjir 1,843 m3/det, air baku 9,79 m3/det, listrik 20,74 MW, dengan biaya kontruksi sebesar Rp. 8,602 triliun dan itu diluar biaya pembebasan lahan. Beberapa bendungan yang akan impounding tahun ini (2015) adalah Bendungan Bajulmati (November), Bendungan Payaseunara (Desember), Bendungan Rajui (Desember) dan Bendungan Nipah (Oktober).
Dalam rangka mendukung kedaulatan pangan ada kegiatan pembangunan irigasi sebesar 1 juta ha dibeberapa provinsi, diantaranya yaitu NAD, Sumatera Utara, NTB, Sulawesi Selatan dan Papua Barat, sedangkan untuk kegiatan rehabilitasi irigasi sebesar 3 juta ha diantaranya yaitu Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Papua.
(tin/anj datinSDA)
Post a Comment