Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melaksanakan penandatanganan kontrak jalan bebas hambatan (jalan tol) ruas Cileunyi-Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) Seksi II (Rancakalong – Sumedang) fase II. Tol Cisumdawu Seksi I dan Seksi II pembangunannya dilaksanakan oleh pemerintah, hal tersebut dikarenakan ruas tol tersebut masih belum feasible secara ekonomi.
“Kita baru tandatangan kontrak untuk Cisumdawu yang bagian tanggung jawab pemerintah, 10,1 km dan 472 meter terowongan, total nilai kontrak Rp 3,4 triliun, mekanismenya di loan China ini setelah tandatangan kontrak ini harus diurus loan agreement-nya, sebelum ada loan agreementbelum bisa kerja, makanya saya minta mereka untuk bisa mempercepat prosesnya, saya minta 3 bulan ini harus bisa sehingga tahun depan bisa dimulai pekerjaannya, biasanya lama, jadi saya dorong untuk bisa cepat,”tutur Menteri PUPR Basuki ditemui usai acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki memberi perintah pada jajarannya dan meminta pihak China untuk mempercepat proses loan agreement, hal tersebut kata Menteri Basuki guna mempercepat dimulainya kontruksi pasca penandatanganan kontrak hari ini.
“Harus diperhatikan juga oleh kita semua, setelah ini kan perlu penandatanganan atau loan agreementnya, dari embassybilang bahwa sebagian besar prosesnya ada di pihak Indonesia dari total lama proses 28 bulan, saya mohon dengan sangat kalau ini masih terjadi saya mau cancel ini loan,”tutur Basuki
Menteri Basuki mengatakan bahwa dirinya ingin jajarannya dan pihak China untuk berkomitmen agar mempercepat proses tersebut menjadi 3 bulan, dan apabila tidak dipenuhi Basuki mengatakan akan membatalkan loan tersebut dan menggunakan APBN untuk pekerjaan tersebut.
Sesuai dengan nilai yang tertera dalam kontrak, nilai kontrak sebesar Rp 3,48 triliun tersebut dilaksanakan untuk fase II saja, Menteri Basuki mengatakan fase I sudah berjalan pekerjaan pembangunannya sepanjang 6,35 km dengan nilai kontrak Rp 1,1 triliun.
“Fase II lebih mahal karena ada terowongannya, lebih mahal satuannya, mengenai lahan untuk seksi II fase I sudah 93 persen progressnya bagus, saya minta tahun depan selesai, sedangkan lahan untuk fase II ini sudah 80,12 persen” tutur Menteri Basuki.
Diketahui bahwa pembangunan jalan tol Cisumdawu secara keluruhan adalah sepanjang 60,27 km yang terdiri dari enam seksi. Pemerintah akan mengerjakan sebanyak dua seksi yaitu seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 km dan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 km. Sedangkan sisanya yaitu Seksi III Sumedang-Cimalaka (3,75 km), Seksi IV Cimalaka – Legok (7,2 km) Seksi V Legok – Ujung Jaya (15,9 km) dan Seksi VI Ujung Jaya – Dawuan (4,048 km) akan ditawarkan pada investor.
“Karena biaya pembangunan tol ini mahal, kalau ditawarkan ke investor tidak akan laku karena tidak feasible secara ekonomi. Supaya feasible pemerintah harus bantu dengan pembangunan di dua seksi. Sehingga nanti investor hanya mengerjakan seksi ketiga sampai seksi keenam, tapi mereka nantinya tetap akan mengoperasikan dari Cileunyi,” tutur Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W.Husaini.
Pekerjaannya seksi II fase II ini dilaksanakan oleh kontraktor konsorsium Metallurgical Corporation of China Ltd. – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. – PT Nindya Karya (Persero) – PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Rencananya pembangunan akan dilanjutkan ke seksi pertama Cileunyi-Rancakalong mulai tahun depan. Namun Hediyanto menambahkan, kendala yang masih dihadapi yakni ketersediaan lahan yang belum memadai untuk dilakukan pekerjaan konstruksi.
“Kalau seksi pertama lahan yang bebas baru sekitar 33%. Tapi seksi pertama itu bisa cepat karena kami juga lagi menggenjot tanahnya mudah-mudahan selesai akhir tahun ini. Kalau sudah selesai, bisa gampang cari investor. Karena ini sudah kami masukkan dalam program agar tahun depan bisa mulai,” tambah tutup Hediyanto. (nrm)
Biro Komunikasi Publik
Post a Comment