Yogyakarta (23/8/2015) --Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan keberadaan waduk merupakan salah satu cara ampuh mengatasi kekeringan di musim kemarau, terutama yang dialami sektor pertanian. Karenanya membangun waduk atau bendungan adalah salah satu program strategis yang diutamakan. Saat ini, Indonesia memiliki 230 bendungan besar. "Dari 91 waduk yang dimonitor selama musim kemarau ini tidak ada satupun yang kering," ujar Basuki dalam acara Dialog 'Teraskita' bertema 'Merdeka 70 Tahun, Wujudkan Kedaulatan Air' di Balairung UGM Yogyakarta, Sabtu (22/8/2015).
Narasumber lain, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana, Staf Ahli Bidang Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Arief Yuwono, Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah Sunaryo, Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Azwar Maas dipandu moderator Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo.
Menteri Basuki mengatakan, dari luas total irigasi pertanian yang mencapai 7,1 juta hektare, 1 juta hektare irigasi airnya dijamin dari waduk. Dari jumlah itu yang mengalami kekeringan tak lebih dari 1.000 hektare. Dirinya mencontohkan keberadan Waduk Kedung Ombo yang sanggup mengairi irigasi pertanian sampai musim tanam ketiga ini. "Irigasi dari Waduk Kedung Ombo seluruhnya aman," ujarnya.
Oleh karena itu, ungkap Menteri Basuki, jika Indonesia ingin berdaulat air, dilihat dari sisi ketersediaan air, maka dibutuhkan lebih banyak lagi tampungan-tampungan air seperti waduk. Pemerintah pun telah menargetkan pembangunan 49 waduk baru hingga 2019. Tahun 2015 ini ada 13 waduk baru yang sudah dimulai pembangunannya.
Saat ini, kata Menteri Basuki, meski tidak khawatir dengan persediaan air di sebagian besar waduk, namun masyarakat harus diingatkan agar pandai memanfaatkan air. pola tanam harus disesuaikan dengan kondisi air. di musim kering, pola tanam dipilih yang hemat air.
Untuk antisipasi kekeringan di masa depan, selain membangun infrastruktur waduk, Kementerian PUPR juga menekankan pentingnya edukasi ke pengguna air. Misal dengan pengaturan pola tanam, hemat pemakaian air dan pengairan secara bergilir, menekan kebocoran. "Di musim kering seperti ini adalah saat kita melakukan perbaikan irigasi, melakukan pengerukan lumpur di saluran-saluran irigasi," jelas Menteri Basuki. Selain itu, jumlah irigasi yang pengairannya berasal dari waduk juga terus ditingkatkan. "Saat ini baru 10% irigasi berasal dari waduk. Kita akan tingkatkan menjadi 20%," katanya. (rudy)
Post a Comment