Dalam rangka mengantisipasi musim hujan yang segera datang, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus mempercepat beberapa penanganan jalan di Pantai Utara (Pantura) Jawa. Secara umum, kondisi jalan Pantura Jawa, khususnya ruas Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah baik dan siap menghadapi musim hujan.
Hal tersebut disampaikan, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hediyanto W. Husaini usai meninjau jalur Pantura mulai dari Jakarta hingga Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (11/10). Dalam pemantauan lapangan tersebut, Hediyanto didampingi Direktur Jembatan, Hedi Rahadian, Direktur Preservasi, Nurdin Manurung, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV, Bambang Hartadi dan Kepala BPJN Wilayah V, Ketut Darmawahana.
"Banyak hal yang harus kita lihat dan yang tidak terduga yang muncul karena musim panas berjalan lebih panjang, dikhawatirkan musim hujan akan turun dengan hebat juga, yang berakibat pada jalan kita yang aspalnya akan tergeser, longsor, serta gorong-gorong yang tidak berjalan," ujar Hediyanto, di Semarang , Minggu (11/10) malam.
Untuk mengurangi resiko buruk pada jalan Pantura, Dirjen Bina Marga meninjau dari Simpang Jomin – Cikampek - Semarang. Hediyanto menginstruksikan para Satuan Kerja (Satker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait untuk mempercepat pekerjaan yang sekiranya bisa dipercepat.
"Membersihkan drainase, tutup lapisan tambalan jalan pada bulan-bulan lalu, yang harus ditutup lagi agar tidak menjadi titik lemah pada musim penghujan," tegasnya.
Adapun titik yang harus diberi perhatian khusus yaitu daerah Patrol, Sukamandi, Eretan, Ciasem, Batas Losari, sebagian Pekalongan dan Kali Ungu. Beberapa titik tersebut memang sudah menjadi langganan banjir tiap musim hujan sementara sisanya memiliki aspal yang tak sempurna.
Selain jalan, kondisi jembatan juga mendapat perhatian, salah satunya jembatan Cimalaya pada ruas Batas Kota Cikampek - Batas Kabupaten Subang (Km.jkt 107+200) arah Cirebon. Hasil pantauan di lapangan menemukan aspal bagian oprit sudah berlubang dan terjadi penurunan tanah.
"Jembatan ini sudah empat kali diperbaiki hanya saja tanahnya yang selalu turun terus. Saya sudah instruksi untuk diperbaiki," ungkap Hediyanto.
Hediyanto juga menjelaskan, pemerintah terus berupaya melakukan pembebasan lahan untuk kebutuhan tol mulai dari Kanci - Pejagan, Pejagan - Pemalang, Pemalang - Pekalongan, Batang - Semarang, secara total, masih ada sekitar 130 Km lahan yang harus dibebaskan.
"Mudah-mudahan Oktober Tahun 2016 pengadaan tanah untuk tol Trans Jawa mulai dari Pejagan - Semarang sudah selesai. Sehingga pada 2018 konstruksinya rampung," katanya. (Ange/KompuBM)
Post a Comment